Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rawan Main Mata, Pemda Kudu Waspada Soal Pengadaan Barang

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
TEMPO/Imam Yunni
TEMPO/Imam Yunni
Iklan

TEMPO.CO, Bandung -Kepala Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jawa Barat Arman Syifa mengungkapkan ada indikasi permainan anggaran saat menerima barang hasil pengadaan.

“Litbang kami mencermati bahwa salah satu titik kursial yang ada dalam pengadaan itu ketika barang diterima, mudah-mudahan diperhatikan. Panitia penerima barang harus betul-betul, independen, kalau tidak masih bisa di ajak ‘main’, di situ kuncinya,” kata dia di sela penyerahan Laporah Hasil Pemeriksaan Semester II di kantornya di Bandung, Senin, 6 Februari 2017. 

Arman mengungkapkan itu saat memaparkan hasil temuan adanya sejumlah penyimpangan atas hasil Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu ada belnja daerah pada pemerintah provinsi Jawa Barat, Kota Bogor, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Purwakarta, Subang, Kuningan, serta Majalengka. “Itu terjadi karena pengguna anggaran kurang optimal dalam melaksanakan pengawasna dan pengendalian yang menjadi tugasnya,” kata dia.

Baca:

Naapi Korupsi Bebas Plesiran (1): Bertemu Istri Muda

Menurut Arman, ada sejumlah temuan indikasi penyimpangan dalam Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu atas Belanja Daerah tahun 2014-2015 itu. Diantaranya kelebihan pembayaran atas pelaksanaan belanja barang dan jasa, belanja BBM hingga servis kendaraan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, hingga denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan serta pencairan jaminan pelaksanaan belum dilaksanakan.

Kepala Sub Auditor Jabar 1, BPK Perwakilan Jawa Barat, Emmy Mutiarini mengatakan ada dua indikasi penyimpangan yang paling banyak ditemukan. Pertama dalam kelebihan bayar karena barang yang diterima tidak sesuai dengan kontrak. “Tapi karena proses pengendalian yang ada di penerima barang sangat lemah, akhirnya pemda menerima barang secara kualitas dan kuantitas lebih rendah daripada yang mereka bayarkan,” kata dia di Bandung, Senin, 6 Februari 2017.

Emmy mengatakan, BPK menemukan kasus tersebut saat menguji barang yang diterima pemda dari hasil lelang. “Bisa menjadi kerugian negara kalau mereka tidak segera melakukan pengembalian, otomatis pemda dirugikan. Itu rekomendasi kita agar mereka segera mengembalikan,” kata dia.

Sementara temuan selanjutnya yang banyak ditemukan soal hasil pekerjaan pembuatan gedung, jalan, hingga saluran irigasi yang tidak sesuai dengan spesifikasi dalam kontrak. “Tim BPK melakukan pemeriksaan di lapangan dengan menguji, dengan melakukan pengukuran entah ketebalan atau kualitas jalan, dari situ kita melihat selisihdari nilai kontrak dengan pekerjaan yang terpasang,” kata Emmy.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Emmy mengatakan, kasus tersebut terjadi umumnya karena pekerjaan tidak selesai tepat waktu. “Rekanan itu harus dikenakan denda, ini yang belum diproses pemda, selain denda juga pemda harus mencairkan jaminan pekerjaan yang harus segera disetorkan ke kas daerah,” kata dia. Uang jaminan pekerjaan itu menjadi uang penjamin kontraktor mengerjakan pekerjaan itu sesuai kontrak.

Simak pula:

SBY Curhat Lagi di Twitter, Apa Isinya?

Emmy mengaku, tidak ingat persis nilai anggaran yang terindikasi terjadi penyimpangan tersebut pada masing-masing pemda. “Nilainya beragam karena ini masing-masing sesuai dengan nilai kontrak,” kata dia. 

Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menjanjikan akan menyelesaikan semua rekomendasi BPK itu dalam batas waktu yang disyaratkan yakni sebelum 60 hari setelah laporah hasil pemeriksaan itu diterima. “Kelebihan pembayaran, atau keterlambatan pencairan jaminan jadi catatan. Saya kira, kita tinggal perbaiki itu,” kata dia di Bandung, Senin, 6 Februari 2017. 

Ketua DPRD Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari mengatakan, catatan BPK yang diterima hari ini tidak jauh berbeda dengan catatan tahun-tahun sebelumnya. “Ke depan harus lebih baik lagi,” kata dia. 

BPK Perwakilan Jawa Barat seluruhnya menyerahkan 17 laporah hasil pemeriksaan. 

AHMAD FIKRI 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

3 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya


Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

8 hari lalu

Sejumlah anak bermain di kolam sisa pembongkaran di Pemandian Tjihampelas, Jalan Cihampelas, Bandung, Jumat (14/5). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.


Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

13 hari lalu

Pemudik bersiap memasukkan barang bawaannya kedalam bagasi bus di Terminal Penumpang Tipe A Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu 27 Maret 2024. Sebagian warga memilih untuk mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan dan lonjakan penumpang serta tingginya harga tiket saat puncak arus mudik Lebaran 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.


Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

24 hari lalu

Warga menerima Alat Memasak Listrik (AML) berupa penanak nasi yang didistribusikan oleh PT Pos Indonesia di kawasan Manggarai, Jakarta, Senin, 8 Januari 2024. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendistribusikan 500.000 Rice Cooker. Tempo/Tony Hartawan
Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

Program rice cooker gratis merupakan proyek hibah untuk rumah tangga yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023.


Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

27 hari lalu

Desain Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur sebagai ibu kota negara. ANTARA/HO - Kementerian PUPR
Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

Berita terpopuler ekonomi bisnis sepanjang Jumat, 22 Maret 2024 yakni maksud PUPR sebut pembangunan IKN gerudukan dan was-was diperiksa BPK.


Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

28 hari lalu

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

KPU menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul dalam Pilpres 2024.


BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

28 hari lalu

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memberi penjelasan pada Anggota BPK Haerul Saleh tentang IKN di Nusantara, 21 Februari 2024. (Sumber foto: Biro Humas dan KSI/ Sudarman)
BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

Pembangunan IKN di Kalimantan Timur yang dilakukan besar-besaran dan berkejaran dengan waktu,


Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

28 hari lalu

Desain Istana Wapres di IKN karya Shau. (Dok.Shauarchitects)
Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.


Pembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK

28 hari lalu

Presiden Joko Widodo meninjau langsung progres pembangunan Kantor Presiden di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur, Jumat, 1 Maret 2024. Presiden Jokowi mengecek pembangunan infrastruktur yang kini telah mencapai 74 persen tersebut. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Pembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK

Kementerian PUPR mengaku was-was dengan audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) soal pembangungan Ibu Kota Nusantara atau IKN.


PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?

28 hari lalu

Arsitektur  Istana Kepresidenan di IKN karya Nyoman Nuarta. (Dok. Nyoman Nuarta)
PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?

Direktur Bina Penataan Bangunan, PUPR, mengatakan pembangunan IKN dilakukan secara gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.