TEMPO.CO, Semarang - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mulai melanjutkan pembebasan lahan untuk pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak. Pembebasan lahan itu
untuk memudahkan pembangunan yang akan mulai 2018.
Baca juga: Tanggul Laut, DPR Dukung Proyek Tol Semarang-Demak
“Pembebasan lahan ditarget rampung 2017. Tinggal melanjutkan proses yang sebelumnya sudah berjalan 17 tahun lalu,” kata pejabat pembuat komitmen (PPK) pengadaan tanah Jalan Tol Semarang-Demak, Sudiyono, Senin, 6 Februari 2017.
Menurut Sudiyono, pemerintah telah membebaskan lahan untuk jalan Tol Semarang-Demak pada 1996-1998 dengan seluas 42 hektare. “Itu di Kecamatan Sayung, Demak,” ucap Sudiyono.
Sudiyono menjelaskan, proses penetapan lokasi jalan tol itu agak alot karena rencana pembangunan sebenarnya sudah ada sejak lama dan baru dilanjutkan sekarang. Meski begitu, ia menuturkan pembangunan dipastikan akan berjalan sesuai dengan target pada 2018. Apalagi, menurut dia, program pembangunan jalan tol tersebut sudah sesuai dengan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) dan tata ruang.
Tercatat, pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak terdiri atas dua seksi. Sesi I di wilayah Semarang sepanjang 3,5 kilometer dan seksi II di wilayah Demak sepanjang 22,5 kilometer dengan luasan lahan mencapai 1.897.000 meter persegi.
Sejumlah wilayah yang akan dilewati Jalan Tol Semarang-Demak antara lain Kelurahan Terboyo Wetan, Terboyo Kulon, dan Trimulyo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang. Sedangkan di Demak, wilayah yang akan dilewati jalan tol itu adalah Desa Sriwulan, Bedono, Purwosari, Sidogemah, Sayung, Loireng, dan Tambakroto, Kecamatan Sayung; Desa Batu, Wonokerto, Kedunguter, Dukun, Karangsari, Pulosari, dan Grogol, Kecamatan Karangtengah; Desa Karangrejo, Wonosalam dan Kendaldoyong, Kecamatan Wonosalam; serta Kelurahan Kadilangu, Kecamatan Demak Kota.
Anggota Komisi Pembangunan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah, Abdul Aziz, meminta pemerintah Jawa Tengah cepat membebaskan lahan untuk pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak. Dorongan itu terkait dengan sejumlah pembangunan di Jawa Tengah yang terhambat masalah pembebasan lahan. “Pemprov harus bisa belajar dan melakukan pendekatan kekeluargaan agar semua bisa tepat waktu,” ujar Abdul Aziz.
Menurut dia, Jalan Tol Semarang-Demak merupakan proyek yang sudah lama mangkrak. Selain itu, kondisi lalu lintas dan akses jalan nasional Semarang-Demak sudah tak imbang dengan volume kendaraan serta sering terganggu oleh rob atau meluapnya air laut ke jalan raya.
EDI FAISOL