Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Alasan GP Ansor Rencanakan Demo di Posko Pemenangan Ahok

image-gnews
Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat menjawab pertanyaan wartawan di Rumah Lembang. TEMPO/Larissa Huda
Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat menjawab pertanyaan wartawan di Rumah Lembang. TEMPO/Larissa Huda
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga Gerakan Pemuda Ansor Redim Okto Fudin membenarkan bahwa GP Ansor Jakarta Selatan berencana melakukan unjuk rasa di posko pemenangan calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Hal ini dilakukan lantaran GP Ansor marah dengan perlakuan Ahok terhadap Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin dalam sidang dugaan penistaan agama.

"Teman Ansor Jakarta Selatan, Senin dan Selasa mau menduduki Rumah Lembang. Kalau kami bicara orang tua kami disakiti, pasti kalau marah ya marah," kata Redim di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu 4 Februari 2017.

Baca: Ahok Sudah Minta Maaf, Ansor Jaksel Bakal ke Rumah Lembang

Menurut Redim, permintaan maaf yang hanya dilakukan melalui video di media sosial tidak cukup. "Kalau mau tulus tidak usah buat di Youtube, saya yakin Kiai Ma' ruf punya mata batin yang tidak pernah kita pahami, mangapa kita taruh kiai di tempat paling tinggi," kata dia.

Sebelumnya, dalam persidangan kedelapan Basuki, Ma'ruf, yang juga Rais Aam Pengurus Besar Nahdatul Ulama dan Ketua Majelis Ulama Indonesia, dihadirkan sebagai saksi. Dalam persidangan, Ahok dan tim kuasa hukumnya mengejar kesaksian Ma'ruf dan komunikasi dengan Susilo Bambang Yudhoyono.

Baca: Wapres JK Sindir Ahok yang Terlalu Sering Minta Maaf  

Perlakuan Ahok dan tim kuasa hukumnya mendapat kecaman dari sekelompok masyarakat. Menurut Redim, perlakuan tersebut adalah intimidasi. "Tutur katanya (Ahok) yang membuat kegaduhan hari ini," kata dia. Ahok pun menyampaikan permohonan maaf melalui video.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, tim sukses pasangan Ahok-Djarot, Mohamad Guntur Romli, mengatakan telah berkonsultasi dengan sejumlah ulama NU terkait permohonan maaf Ahok. Ia mengaku dinasehati agar Basuki menyampaikan permohonan maaf melalui video terlebih dulu hingga pemilihan kepala daerah rampung.

Baca: Ahok Janji Temui Ma'ruf Amin untuk Minta Maaf 

"Lebih baik bikin perekaman permintaan maaf melalui video dulu agar persoalan tidak melebar ke mana-mana. Apalagi sudah muncul isu menistakan agama, sekarang menistakan ulama," kata Romli menirukan nasehat yang diberikan Helmy Faishal, Sekretaris Jenderal PBNU.

ARKHELAUS W.

Baca juga:
Musisi Gelar Konser Gue 2, Ahok Ucapkan Terima Kasih
Kuasa Hukum Ahok Pastikan Tak Ada Penyadapan terhadap SBY

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

2 jam lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko memberi keterangan di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat, soal kedatangannya jelang aksi demonstrasi pada hari ini, Jumat, 19 April 2024, terkait gugatan Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi.  TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024


Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

4 jam lalu

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024, Jumat, 19 April 2024. Foto: Dok. Polisi
Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.


Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

4 jam lalu

Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat arah Harmoni dan Balai Kota mulai ditutup, pada Jumat pagi, 19 April 2024, imbas dilakukan jelang aksi demonstasi di Mahkamah Konstitusi perihal putusan sengketa Pilpres 2024. TEMPO/ Advist Khoirunikmah.
Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).


Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

8 jam lalu

Gedung Mahkamah Konstitusi. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK


Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

24 hari lalu

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi
Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.


Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

24 hari lalu

Terdakwa kasus tindak pidana penodaan agama Panji Gumilang (tengah kemeja kuning) saat hendak meninggalkan ruang persidangan di Pengadilan Negeri Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 20 Maret 2024. Foto: ANTARA/Fathnur Rohman
Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.


Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

28 hari lalu

Suasana di sekitar Gedung Komisi Pemilihan Umum atau KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024, Kamis, 21 Maret 2024. Pembatas di Jalan Imam Bonjol yang mengarah ke Gedung KPU sudah dibuka pukul 14.25 WIB. TEMPO/Defara
Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.


Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

29 hari lalu

Wakil presiden Indonesia periode 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla (kiri) didampingi tokoh muslim Indonesia, Din Syamsuddin saat memberikan keterangan dalam acara konferensi pers Tokoh Bangsa di Jakarta, Kamis, 2 Februari 2024. Dalam konferensi pers tersebut tokoh bangsa yang terdiri dari Wakil Presiden Indonesia periode 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla, tokoh muslim Indonesia Din Syamsuddin, pendeta Kristen Sherphard Supit dan para akademisi menyinggung soal politisasi bansos, serta menyuarakan gerakan pemilu jujur dan adil. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

Din Syamsuddin menjadi salah satu tokoh penggerak aksi unjuk rasa menolak pemilu curang


Demo di Depan KPU, Refly Harun: Kecurangan Sudah Terjadi saat Jokowi Mau Perpanjang Masa Jabatan

29 hari lalu

Pakar hukum tata negara Refly Harun berorasi di depan kantor KPU RI saat demonstrasi menolak hasil Pemilu 2024 di Jakarta Pusat, 20 Maret 2024. Tempo/Eka Yudha Saputra
Demo di Depan KPU, Refly Harun: Kecurangan Sudah Terjadi saat Jokowi Mau Perpanjang Masa Jabatan

Refly Harun mendesak massa untuk menolak hasil Pemilu 2024.


16 Orang Ditangkap saat Demonstrasi di DPR dan KPU, Ini Penjelasan Polres Metro Jakpus

29 hari lalu

Ilustrasi demo/unjuk rasa. Toulousestreet.com
16 Orang Ditangkap saat Demonstrasi di DPR dan KPU, Ini Penjelasan Polres Metro Jakpus

Menurut Humas Polres Metro Jakarta Pusat, aksi demonstrasi di DPR semalam berujung anarkis.