Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lawan Ormas Radikal, Parpol dan Ormas Kediri Apel Kebangsaan

Editor

Budi Riza

image-gnews
Ratusan massa berbagai organisasi massa dan partai politik menggelar apel kebangsaan di Simpang Lima Gumul Kediri, Sabtu 4 Februari 2017. Mereka menuntut pemerintah membubarkan ormas radikal yang memicu perpecahan bangsa. Foto Hari Tri Wasono
Ratusan massa berbagai organisasi massa dan partai politik menggelar apel kebangsaan di Simpang Lima Gumul Kediri, Sabtu 4 Februari 2017. Mereka menuntut pemerintah membubarkan ormas radikal yang memicu perpecahan bangsa. Foto Hari Tri Wasono
Iklan

TEMPO.CO, Kediri – Ratusan massa gabungan ormas dan partai politik menggelar “Apel Kebangsaan” di Simpang Lima Gumul Kediri. Mereka menuntut pemerintah membubarkan ormas radikal, yang memicu perpecahan bangsa.

Ratusan massa ini terdiri dari Gerakan Pemuda Ansor, Banser, Ikatan Pemuda Nahdlatul Ulama, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, Pagar Nusa, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, Garda Bangsa, Repdem, dan Pemuda Ka’bah.

Berkumpul di kawasan monument Simpang Lima Gumul, ratusan massa ini menggelar apel kebangsaan menolak radikalisme dan Kilafah dunia.

“Kalau ada yang memporak-porandakan NKRI, musuhnya kita semua,” teriak Munasir Huda, Ketua GP Ansor Kabupaten Kediri yang disambut dukungan ratusan massa, Sabtu 4 Februari 2017.

Huda menegaskan biang keladi persoalan nasional saat ini tak lain akibat munculnya kelompok radikal yang memaksakan kehendak atas keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dengan dalih agama, mereka berniat mengganti ideologi negara Pancasila dan bahkan menghina lambang negara. Hal ini salah satunya dilakukan oleh Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, yang saat ini tengah menjalani proses hukum atas penistaan lambang Negara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tidak hanya menuntut penjatuhan hukuman berat kepada penista Pancasila, massa juga mendesak pemerintah membubarkan ormas radikal yang memecah belah persatuan bangsa dengan tujuan menjadi pemimpin dunia atau khilafah. “Negara harus tegas dan berani membubarkan organisasi yang ingin mengganti Pancasila,” kata Huda.

Pengurus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang juga Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kediri, Sulkani, menyatakan siap melawan kemunculan kelompok intoleran di wilayahnya. Bahkan dengan tegas dia menyatakan akan menghadang kelompok manapun yang akan mengancam perpecahan masyarakat Kediri, termasuk FPI jika berani melakukannya. “Siapapun akan kita lawan jika berani melakukan tindakan intoleran di Kediri,” kata Sulkani, yang ikut dalam apel tersebut.

Aksi ratusan massa ormas dan partai politik ini menarik perhatian banyak masyarakat. Warga juga berjajar di pinggir jalan saat menyaksikan para peserta apel melakukan konvoi mengelilingi kawasan Simpang Lima Gumul.

Di sepanjang jalan mereka menyerukan kepada semua orang untuk berani melawan gerakan radikal dan intoleran yang muncul di Kediri.

HARI TRI WASONO

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

10 Januari 2018

Sekertaris Jenderal PPP Arsul Sani usai menjadi pembicara dalam diskusi publik bertajuk
PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

PDIP butuh dukungan PPP untuk menggenapi syarat mengusung calonnya di pilgub Sumut.


PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

10 Januari 2018

Ketua umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama putrinya Puan Maharani dan ketua fraksi MPR Ahmad Basarah (kanan), saat myaksikan pameran dan dokumenter perjalanan mantan ketua MPR Taufik Kiemas, disela-sela acara Kongres IV PDI Perjuangan, di Inna Grand Bali Beach Sanur, Denpasar, 10 April 2015. TEMPO/Imam Sukamto
PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

Sebelumnya nama Ahmad Basarah sempat disebut bakal dicalonkan sebagai wakil gubernur dari PDIP.


PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

10 Januari 2018

Saifullah Yusuf. Dok. TEMPPO//Fully Syafi
PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

Dengan bergabungnya Gerindra ke kubu Gus Ipul, maka koalisi ini merupakan koalisi pertama antara Partai Gerindra dan PDIP dalam pilkada 2018.


Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

10 Januari 2018

Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman saat temu jumpa dengan wartawan media nasional di gedung DPP PKS, Jakarta Selatan, 19 April 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis
Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

Presiden PKS Sohibul Iman menegaskan partainya tetap mendukung Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno di Pilgub Jatim 2018.


PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

10 Januari 2018

Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari Guntur Soekarno Putri atau Puti Guntur Soekarno. Dok.TEMPO/M. Iqbal Ichsan
PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

PDIP memutuskan untuk mengusung Puti Guntur Soekarno setelah mendapat masukan dari Gus Ipul serta pesan dari kiai, alim ulama, dan tokoh masyarakat.


Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

10 Januari 2018

Presiden Joko Widodo di sela-sela kunjungannya melihat-lihat pakain di salah satu toko di Mall Panakkukang, Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Juli 2017. Dalam kunjungannya, terlihat paspampres mengenakan batik. TEMPO/Iqbal Lubis
Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

Presiden Jokowi mengatakan bahwa kader PDIP dan pejabat pemerintah masih harus bekerja keras karena banyak tugas yang belum usai.


Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

10 Januari 2018

Ketua Umum Megawati Soekarnoputri memberi kata sambutan dalam peringatan HUT ke-45 PDIP yang digelar di Jakarta Convention Center, 10 Januari 2018. TEMPO/Dewi Nurita
Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

Megawati menyebut pihak-pihak yang menggunakan hoax untuk menjatuhkan lawan politik sebagai pengecut.


Dukung Saifullah Yusuf, PKS Siap Kerja Sama dengan PDIP

10 Januari 2018

Presiden PKS Sohibul Iman (tengah) bergandeng tangan bersama para calon kepala daerah dari PKS seusai menyerahkan dokumen sebelum pembacaan ikrar pemenangan dan pakta integritas calon kepala daerah dari PKS di Jakarta, 4 Januari 2018. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Dukung Saifullah Yusuf, PKS Siap Kerja Sama dengan PDIP

PKS akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan koalisi pendukung Saifullah Yusuf di Pilgub Jatim 2018.


HUT PDIP, Hasto Singgung Partainya Biasa Dicurangi di Pilkada

10 Januari 2018

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto usai mendatangi rumah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di kawasan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, 8 Januari 2018. Tempo/Adam Prireza
HUT PDIP, Hasto Singgung Partainya Biasa Dicurangi di Pilkada

Hasto Kristiyanto juga menyebut PDIP dikucilkan dan hanya sekedar menjadi ornamen demokrasi selama 32 tahun Orde Baru.


PKB Merasa Ditinggal PDIP di Pilgub Jateng

9 Januari 2018

Ketua Badan Pemenangan Pemilu PKB Marwan Jafar saat mengumumkan dukungan terhadap calon gubernur Sudirman Said dan Ida Fauziah dalam Pemilihan Kepala Daerah Jawa Tengah di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Selasa 9 Januari 2018. Tempo/Arkhelaus W.
PKB Merasa Ditinggal PDIP di Pilgub Jateng

Wasekjen PKB Daniel Johan mengatakan partainya merasa ditinggal oleh PDIP dalam pilgub Jateng.