Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemutaran Film Wiji Thukul di Malang Ramai Penonton

Editor

Budi Riza

image-gnews
Putra Wiji Thukul, Fajar Merah, menjawab pertanyaan awak media, di kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Jakarta, 25 Januari 2017. Fajar Merah menyatakan menagih janji Presiden Joko Widodo untuk segera menuntaskan kasus penghilangan secara paksa terhadap Wiji Thukul dan 13 aktivis yang dinyatakan masih hilang dan membentuk pengadilan HAM Ad-Hoc di Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
Putra Wiji Thukul, Fajar Merah, menjawab pertanyaan awak media, di kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Jakarta, 25 Januari 2017. Fajar Merah menyatakan menagih janji Presiden Joko Widodo untuk segera menuntaskan kasus penghilangan secara paksa terhadap Wiji Thukul dan 13 aktivis yang dinyatakan masih hilang dan membentuk pengadilan HAM Ad-Hoc di Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Malang — Pemutaran film “Istirahatlah Kata-Kata” di Kota Malang berlangsung sukses dibanding pemutaran film serupa di Mojokerto dan Surabaya. Hampir 800 tiket ludes terjual.

Film berdurasi 97 menit ini mengisahkan persembunyian penyair-aktivis Wiji Thukul di Pontianak, Kalimatan Barat, pada 1996. Film ini diputar di Bioskop Mandala 21 (Grup Cinema 21) pada Kamis-Jumat, 2-3 Februari 2017.

Menurut Melati Noer Fadjri dari Anak Singa Films, yang juga Koordinator Nonton Bareng Istirahatlah Kata-Kata, selama ini bioskop-bioskop di Indonesia cenderung hanya mau memutar film-film yang berpotensi mendatangkan banyak penonton dan tentu saja menghasilkan keuntungan besar.

Makanya, memutar film “independen” semacam IKK dianggap merugikan, apalagi kalau film tersebut dianggap sebagai “film politik”.

“Kami terpaksa harus menyewa studio untuk bisa menonton IKK dengan cara nobar dan ternyata penontonnya sangat antusias; jumlahnya membeludak, melebihi perkiraan kami,” kata Melati dalam acara sarasehan budaya bertema “Wiji Thukul, Ke Mana Sang Penyair Kerakyatan?”, yang diadakan Komunitas Kalimetro di Wisma Kalimetro, Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jumat, 3 Februari 2017.

Keberhasilan IKK meraih banyak penonton diakui Melati dan kawan-kawan cukup mengagetkan. IKK terbukti mampu bersaing dengan film komersial yang sudah bertahan lama di Mandala, yaitu Resident Evil: the Final Chapter dan Cek Toko Sebelah.

Semula, kata Melati, dia dan kawan-kawan berharap IKK diputar satu kali saja. Tapi ternyata di hari pertama 500 tiket sudah dipesan dan dibayar melalui transfer ke rekening bank. Saat pemesanan tiket ditutup, sebanyak 786 yang terjual. Sebagian besar tiket sudah dipakai menonton film yang disutradarai Yosep Anggi Noen itu.

“Kaget responnya segitu besar karena sebenarnya kami hanya berharap bisa diputar di satu studio,” ujar Melati.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam acara yang sama, Gunawan Maryanto alias Cindil, pemeran utama Wiji Thukul mengatakan sejak dirilis 19 Januari lalu, IKK sudah ditonton lebih dari 48 ribu orang.

Cara promosi yang diterapkan Melati dan komunitas film lainnya di Kota Malang ditiru di Jambi. Pecinta film di Jambi akan melakukan nonton bareng pada 10 Februari. Pemutaran IKK di Pekalongan segera menyusul.

Tidak hanya sukses di Mandala 21, menurut Cindil, acara sarasehan tentang Wiji Thukul pun dipenuhi peserta yang mayoritas aktivis mahasiswa dan para pegiat komunitas film.

Kendati acara berlangsung dalam guyuran hujan, peserta menyesaki lokasi acara yang sebenarnya merupakan sekretariat Malang Corruption Watch itu. Sebanyak 150 kursi terisi dan sebagian peserta terpaksa berdiri mengelilingi lokasi acara meski sebagian peserta terkena hujan.

“Antusiasme luar biasa terutama dari generasi muda dan memang itu yang kami harapkan, yaitu untuk mengenalkan sosok Wiji Thukul dan mengungkap tragedi kemanusiaan yang hingga kini belum selesai,” kata Cindil, pemain teater yang beberapa kali bermain di film garapan Garin Nugroho.

ABDI PURMONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

5 hari lalu

The Beatles. Foto: Instagram/@thebeatles
Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be


Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

6 hari lalu

Cuplikan trailer Next Stop Paris, film hasil AI Generatif buatan TCL (Dok. Youtube)
Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.


7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

8 hari lalu

Poster film The Green Knight. Foto: Wikipedia.
7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.


8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

10 hari lalu

Mansion di film The Godfather (Paramount Picture)
8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.


Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

12 hari lalu

Aktor Christian Bale menghadiri pemutaran perdana film terbarunya, `Exodus:Gods and Kings` di Madrid, Spanyol, 4 Desember 2014. REUTERS
Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

Christian Bale menjadi monster Frankenstein dalam film The Bridge karya Maggie Gyllenhaal


7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

13 hari lalu

Film The Idea of You. (dok. Prime Video)
7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

Nicholas Galitzine adalah seorang aktor muda yang sedang melesat, Galitzine telah membuktikan dirinya sebagai salah satu bintang muda yang paling menjanjikan di industri hiburan.


Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

14 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@noah_site
Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

Selain terkenal sebagai komika, Babe Cabita juga pernah membintangi beberapa judul film, berikut di antaranya.


5 Fakta The First Omen, Lanjutan Film Horor Klasik Tahun 1976

15 hari lalu

The First Omen. Foto: Istimewa
5 Fakta The First Omen, Lanjutan Film Horor Klasik Tahun 1976

The First Omen adalah prekuel dari film horor supernatural klasik 1976 The Omen. The Omen mengungkap konspirasi setan yang melibatkan Pastor Brennan, Pastor Spiletto, dan Suster Teresa, yang rela mengorbankan nyawanya untuk melindungi Damien.


6 Film Horor yang Mengambil Tema Teori Konspirasi untuk Alur Ceritanya

16 hari lalu

Untuk menemani waktu lebaran, berikut ini rekomendasi film horor yang mengambil tema teori konspirasi. Film ini memiliki alur cerita unik dan berbeda. Foto: Canva
6 Film Horor yang Mengambil Tema Teori Konspirasi untuk Alur Ceritanya

Untuk menemani waktu lebaran, berikut ini rekomendasi film horor yang mengambil tema teori konspirasi. Film ini memiliki alur cerita unik dan berbeda.


8 Rekomendasi Film dan Serial Disney+ Hotstar yang Cocok Ditonton Selama Mudik

17 hari lalu

Reply 1988. Foto: Disney+ Hotstar
8 Rekomendasi Film dan Serial Disney+ Hotstar yang Cocok Ditonton Selama Mudik

Daftar film dan serial beragam genre di Disney+ Hotstar yang bisa menemani perjalanan mudik.