TEMPO.CO, Bogor - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kota Bogor, Jawa Barat, mengimbau masyarakat, terutama yang tinggal di wilayah bantaran sungai dan tebingan, siaga terhadap bencana alam yang sewaktu-waktu dapat terjadi, terlebih saat puncak musim hujan seperti sekarang.
"Prakiraan cuaca dari BMKG menyebutkan puncak musim hujan 2017 diprediksi terjadi Januari hingga Februari. Karena itu, perlu dilakukan antisipasi dan pencegahan, masyarakat diminta tetap siaga," kata Kepala Satuan Pelaksana BPBD Kota Bogor Ganjar Gunawan, di Bogor, Selasa, 31 Januari 2017.
Menurut Ganjar, Pemerintah Kota Bogor melalui BPBD telah menetapkan kembali status siaga darurat banjir dan longsor sampai Mei 2017. Status akan dicabut apabila situasi sudah cukup aman dan terkendali.
Baca juga:
Ini Penyebab Firza Minta Tunda Pemeriksaan Kasus Makar
"Kami terus mengimbau masyarakat Kota Bogor, khususnya yang bertempat tinggal di daerah tebingan, daerah aliran sungai, meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaannya," kata Ganjar.
Ia mengatakan BPBD selalu siap siaga dalam penanggulangan bencana. Untuk mengantisipasi bencana yang dapat merugikan, diperlukan upaya dari masyarakat secara bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah di sembarang tempat.
"BPBD selalu mengimbau warga peduli dan mencintai lingkungannya, menjaga kebersihan, dan tidak membuang sampah ke sungai," katanya.
Selain mewaspadai banjir dan longsor, masyarakat diimbau mewaspadai pohon tumbang yang mungkin terjadi saat puncak musim hujan dengan tidak berteduh atau berhenti di bawah pohon.
"Sejumlah pohon sudah ada yang ber-KTP. Pohon yang berpita merah tolong dihindari karena masuk kategori rawan tumbang, jangan berhenti di bawah pohon saat hujan. Tapi berhentilah di tempat teduh yang aman," ucap Ganjar.
ANTARA