TEMPO.CO, Cilacap - Syarjani Abdullah, 40 tahun, salah satu narapidana dari Lembaga Pemasyarakatan Batu Nusakambangan yang sempat melarikan diri pada Sabtu lalu, 21 Januari 2017, berhasil ditangkap oleh tim gabungan pada Senin malam, 30 Januari 2017. Syarjani ditangkap di Masjid Candi yang tidak jauh dari LP Batu, Nusakambangan.
Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor Cilacap Komisaris Polisi Faisal Perdana mengatakan penangkapan bermula dari laporan para pekerja proyek yang mengalami kehilangan telepon seluler dan makanan di perumahan LP Besi, tempat mereka tinggal. Selain itu, ada laporan sarung dan sorban di Masjid Candi hilang. “Informasi dari takmir Masjid Candi, kunci gembok masjid rusak dan terdengar suara gaduh di plafon masjid,” katanya kepada Tempo, Selasa, 31 Januari 2017.
Baca juga:
2 Narapidana LP Nusakambangan Kabur
Dua Napi LP Nusakambangan Kabur, Polisi Patroli
Curiga dengan laporan tersebut, ujar Faisal, tim gabungan mendatangi Masjid Candi pada pukul 20.45. Tim gabungan yang berjumlah 30 orang, terdiri atas personel dari Polres Cilacap dan LP, mengepung masjid. Saat ditangkap, Syarjani ditemukan sedang bersembunyi di plafon masjid. “Syarjani sempat melarikan diri, tapi tim gabungan berhasil menangkap,” ujarnya.
Faisal menambahkan, seorang narapidana lainnya, M. Husein, 43 tahun, diperkirakan masih berada di sekitar wilayah Pulau Nusakambangan. Sebab, Syarjani dan Husein merupakan narapidana dari Aceh yang baru Desember tahun lalu dipindahkan dan masih belum mengetahui medan. Adapun tempat persembunyian mereka selalu berpindah dari hutan ke rumah pegawai LP yang tidak dipakai. “Tim gabungan masih terus menyisir, baik di daratan maupun di wilayah perairan Nusakambangan,” tuturnya.
Silakan baca: Analis Politik: Menuju 2019 Cikeas Vs Teuku Umar Memanas
Koordinator LP Se-Nusakambangan Abdul Aris menerangkan, saat ditangkap, Syarjani mengalami dehidrasi akibat intensitas perpindahan selama kabur. “Syarjani sekarang terlihat diam. Mungkin kaget saat ditangkap, jadi sengaja kami diamkan dulu di ruang isolasi di LP Batu,” ujarnya.
Aris menambahkan, Syarjani sempat menjalani pemeriksaan fisik yang dilakukan di LP Batu. Menurut hasil pemeriksaan fisik, bagian kepala, tangan, dan kaki mengalami luka goresan. Luka tersebut diakibatkan kawat berduri di tembok LP serta duri dan ranting di hutan Nusakambangan. “Karena kondisinya masih belum stabil, jadi kami periksa lagi sekitar tiga hari ke depan untuk melacak keberadaan temannya, M. Husein,” katanya.
BETHRIQ KINDY ARRAZY
Simak:
Analis Politik: Antasari Azhar Simbol Pertarungan Dimulai