TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang anti-imigran akan merugikan Amerika sendiri. Sebab kebijakan itu, menurut JK, bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut rakyat Amerika.
"Itu membahayakan keutuhan Amerika dan membahayakan value, nilai-nilai, Amerika, karena orang Amerika itu asalnya para imigran. Nilai itu mereka pertahankan," kata Kalla, di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa, 31 Januari 2017.
Baca: Sakit, Hasyim Muzadi Bisikkan Sesuatu ke Jusuf Kalla
Trum melarang warga dari tujuh negara untuk masuk ke Amerika, yaitu Iran, Irak, Suriah, Sudan, Libya, Yaman, dan Somalia. Khusus Suriah, larangan masuk diberlakukan tanpa batas waktu. Trump menyatakan larangan masuk itu bukan ditujukan terhadap warga dengan latar belakang agama tertentu, yakni Islam.
"Supaya jelas, aturan ini bukan larangan terhadap muslim, seperti yang dilaporkan media. Ini tidak terkait agama melainkan tentang perang melawan teror dan menjaga negara kita tetap aman,” kata Donald Trump seperti dikutip The Hill, Senin, 30 Januari 2017.
Baca: Jusuf Kalla Sebut Tiga Kebijakan Penghambat
Trump berdalih bahwa ada 40 negara di dunia dengan penduduk mayoritas Islam, “Tetapi tidak masuk dalam aturan ini.”
Kalla mengatakan Indonesia tidak terlalu merasakan dampak langsung pada kebijakan anti-imigran Trump, karena Indonesia tidak termasuk pada tujuh negara tersebut. Namun, kebijakan Trump dianggap akan menambah kecurigaan, khususnya pada orang yang beragama Islam.
"Kalau Indonesia efeknya secara langsung pasti tidak besar, karena tidak termasuk di situ. Tapi bisa juga menambahkan kecurigaan, khususnya untuk yang Islam," kata Kalla.
AMIRULLAH SUHADA | SITA PLANASARI AQUADINI