Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Diperlakukan Tak Manusiawi, Penghuni Panti Jompo Dievakuasi

image-gnews
Penghuni Panti Jompo dan Perawatan Sakit Jiwa Yayasan Tunas Bangsa, Pekanbaru dievakuasi lantaran tidak mendapatkan perlakuan tidak manusiawi dari pengurus. TEMPO/Riyan Nofitra
Penghuni Panti Jompo dan Perawatan Sakit Jiwa Yayasan Tunas Bangsa, Pekanbaru dievakuasi lantaran tidak mendapatkan perlakuan tidak manusiawi dari pengurus. TEMPO/Riyan Nofitra
Iklan

TEMPO.CO, Pekanbaru - Sebanyak 32 orang penghuni panti jompo Yayasan Tunas Bangsa dievakuasi lantaran tidak mendapatkan perlakuan manusiawi dari pengurus lembaga tersebut. Para manula itu dikurung dalam jeruji dan tidak menadapat makanan selayaknya.

"Ini sudah sangat tidak manusiawi," kata Kepala Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Riau, Esther Yuliani, Senin, 30 Januari 2017.

Yayasan Tunas Bangsa memiliki tiga gedung yang menangani panti asuhan, panti jompo dan perawatan orang sakit jiwa. Namun pada prakteknya, pengurus memperlakukan hal sama untuk semua penghuni panti. Tidak ada perbedaan antara penghuni gangguan jiwa maupun manula. Mereka disatukan dalam satu ruangan seperti penjara.

Baca: Jadi Saksi Kasus Masjid, Sylviana Penuhi Panggilan Bareskrim

Tempo sempat mendatangi Panti Jompo Yayasan Tunas Bangsa di Jalan Lintas Timur, Km 20, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru. Bangunan panti berada di tengah perkebunan kelapa sawit dan jauh dari permukiman masyarakat.

Bangunannya tampak tak terusus, bau busuk menyeruak di setiap sudut ruangan. Ruangan yang kosong dimanfaatkan untuk kandang kambing. "Ini sangat tidak layak," kata Esther.

Saat mendekati sel tersebut, pemandangan kian memilukan. Para penghuni langsung berkumpul di depan jeruji sembari melambaikan tangan meminta makan. Tampaknya mereka dalam keadaan lapar. Ruang kurungan jauh dari kata bersih.

Tidak ada sekat antara tempat tidur dan lubang WC. Para penghuni panti hanya tidur di atas susunan papan yang tidak beralas. Di setiap jeruji, tergantung sebuah ember yang dimanfaatkan sebagai tempat minum.

Simak: Satu Jenazah Korban Kapal TKI Tenggelam Dipulangkan ke Ende

Menurut Esther, Yayasan Tunas Bangsa sudah seharusnya ditutup. Dia meminta Pemerintah Riau segera memindahkan penghuni ke tempat yang layak serta memeriksa seluruh kesehatannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bukan hanya itu, Esther mengaku juga mendapat pengaduan dari penghuni panti yang kerap kali mengalami penganiayaan dari pengurus. "Tidak ada perikemanusiaan di sini, panti harus ditutup dan pidanakan pemiliknya," ucapnya.

Peristiwa itu terungkap saat Kepolisian Resor Kota Pekanbaru menerima laporan kematian seorang balita bernama Muhammad Zikli, berusia 1,8 bulan, di Panti Asuhan Tunas Bangsa, Jalan Singggalang V, Tenayan Raya, Pekanbaru. Keluarga korban menduga balita tewas akibat dianiaya lantaran sekujur tubuh korban mengalami luka.

Lembaga Perlindugan Anak Riau kemudian melakukan sidak di dua panti lainnya yang beralamat di Jalan Cendrawasih, Kecematan Marpoyan Damai dan Jalan Lintas Timur, Km 20. Namun LPA Riau justru menemukan para orang tua penghuni panti jompo maupun penderita gangguan jiwa yang sangat memprihatinkan.

Para penghuni kini telah dievakuasi Dinas Sosial Riau dan Dinas Kesehatan ke Rumah Trauma Center (RTC) dan Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru untuk mendapat perawatan.

Lihat: Kematian Balita Ini Diduga Janggal, Polisi Bongkar Makamnya

Kepala Kesatuan Reskrim Kepolisian Resor Kota Pekanbaru Komisaris Bimo Ariyanto menuturkan hingga kini Kepolisian terus melakukan penyelidikan terkait meninggalnya seorang bayi di panti asuhan itu. Polisi telah membongkar pemakaman korban untuk mengautopsi jasad korban.

Sejauh ini kata dia, polisi telah memeriksa lima orang saksi dari pengurus Yayasan Tunas Bangsa. Namun polisi belum menangkap pemilik yayasan bernama Lilis, karena tidak diketahui keberdaannya. "Kami kuatkan kesaksian terlebih dulu," ucapnya.

RIYAN NOFITRA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Serangan Israel ke Gaza 16 Kali dalam Sehari

4 hari lalu

Warga Palestina mengendarai sepeda melewati reruntuhan rumah dan bangunan yang hancur akibat serangan militer Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Jalur Gaza utara 31 Maret 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Serangan Israel ke Gaza 16 Kali dalam Sehari

Media yang dikelola Pemerintah Daerah Gaza mengungkap rentetan data mengerikan dampak perang Gaza, di mana serangan Israel 16 kali dalam sehari


Idul Fitri Paling Menyedihkan Bagi Warga Gaza, Terancam Bom hingga Kelaparan

9 hari lalu

Sebuah keluarga pengungsi Palestina membuat kue tradisional saat mereka mempersiapkan liburan Idul Fitri di tenda kamp di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 8 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Idul Fitri Paling Menyedihkan Bagi Warga Gaza, Terancam Bom hingga Kelaparan

Di hari pertama liburan Idul Fitri, serangan Israel menewaskan 14 orang termasuk sejumlah anak-anak di sebuah rumah warga.


Menteri Pertahanan Amerika Serikat Ingatkan Dampak Kelaparan Akan Memperpanjang Perang Gaza

9 hari lalu

Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin. REUTERS
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Ingatkan Dampak Kelaparan Akan Memperpanjang Perang Gaza

Menteri Pertahanan Amerika Serikat mengakui kelaparan bisa menyebabkan kekerasan lebih cepat dan hanya memperpanjang konflik.


Blokade Mulai Dibuka, Tiga Truk Bantuan Tiba di Rumah Sakit di Utara Gaza

12 hari lalu

Truk bantuan yang membawa pasokan kemanusiaan diparkir di dekat pagar perbatasan sebelum memasuki Gaza melalui Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka yang memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Blokade Mulai Dibuka, Tiga Truk Bantuan Tiba di Rumah Sakit di Utara Gaza

Sebanyak tiga truk bantuan berisi bahan bakar, obat-obatan, dan pasokan medis pada Sabtu memasuki Gaza utara yang sebelumnya menghadapi blokade Israel


PBB: Israel Setujui Pembukaan Kembali 20 Toko Roti dan Pipa Air di Gaza Utara

12 hari lalu

Anak-anak Palestina menunggu roti dipanggang di atas kayu bakar, di tengah kekurangan bahan bakar dan listrik, saat konflik antara Hamas dan Israel berlanjut, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 16 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem
PBB: Israel Setujui Pembukaan Kembali 20 Toko Roti dan Pipa Air di Gaza Utara

PBB pada Sabtu mengatakan Israel telah mengizinkan pembukaan 20 toko roti di Jalur Gaza utara dan saluran air untuk memasok daerah tersebut.


Warga di Utara Gaza Dipaksa Hidup dengan 245 Kalori Per Hari

14 hari lalu

Warga Palestina berkumpul untuk menerima makanan gratis saat penduduk Gaza menghadapi krisis kelaparan, selama bulan suci Ramadhan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jabalia di Jalur Gaza utara 19 Maret 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Warga di Utara Gaza Dipaksa Hidup dengan 245 Kalori Per Hari

Lebih dari 300 ribu orang diyakini terperangkap di utara Gaza, tak bisa melarikan diri. Mereka dipaksa hidup dengan rata-rata 245 kalori per hari


PBB Komentari 7 Relawan World Central Kitchen Charity Jadi Korban Serangan Israel

16 hari lalu

Lencana di jaket bertuliskan World Central Kitchen setelah serangan udara Israel yang menewaskan sejumlah pekerja sosial asing di Deir al-Balah, Gaza, 1 April 2024. Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak meminta Israel untuk segera menyelidiki dan memberikan penjelasan setelah terdapat pekerja warga negara Inggris terbunuh di Gaza. Video Diperoleh oleh Reuters/Handout melalui REUTERS
PBB Komentari 7 Relawan World Central Kitchen Charity Jadi Korban Serangan Israel

PBB menilai tewasnya tujuh relawan dari World Central Kitchen charity adalah hal yang tak terhindarkan dari perang Gaza.


Dompet Dhuafa Hadirkan Lapor Lapar untuk Atasi Kelaparan

17 hari lalu

Dompet Dhuafa Hadirkan Lapor Lapar untuk Atasi Kelaparan

Gerakan Lapor Lapar menyasar 500 mitra baik masjid maupun UMKM yang berlokasi di Jabodetabek.


Kapal Bantuan Pangan Kedua Tinggalkan Pelabuhan Siprus Menuju Gaza

19 hari lalu

Seorang petugas polisi menggunakan anjing pelacak untuk memeriksa kapal kargo yang memuat bantuan kemanusiaan ke Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di pelabuhan Larnaca, Siprus, 16 Maret 2024. REUTERS
Kapal Bantuan Pangan Kedua Tinggalkan Pelabuhan Siprus Menuju Gaza

Pengiriman bantuan kedua yang membawa hampir 400 ton makanan untuk Gaza meninggalkan pelabuhan Larnaca di Siprus pada Sabtu


Mahmoud Abbas Menuntut Israel Secepatnya Tarik Pasukan dari Jalur Gaza

19 hari lalu

Presiden Palestina Mahmoud Abbas. (AP Photo/Majdi Mohammed)
Mahmoud Abbas Menuntut Israel Secepatnya Tarik Pasukan dari Jalur Gaza

Mahmoud Abbas menuntut agar Israel secepatnya dan sepenuhnya menarik pasukan dari Jalur Gaza.