TEMPO.CO, Kupang - Ruas jalan yang menghubungkan Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan Timor Leste di Desa Sarabua, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, sepanjang 75 meter ambles karena longsor. Akibatnya, ruas jalan negara itu putus, tak bisa dilalui.
Tidak ada satu pun kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil, yang bisa melewati jalur tersebut. Longsor itu menyebabkan lubang cukup besar di tengah jalan.
Longsor tersebut terjadi akibat hujan deras melanda daerah itu sepekan terakhir. Jalan hotmix itu baru dikerjakan PT Nindya Karya pada 2016. "Tiga desa di Belu dan Timor Leste terisolasi akibat putusnya jalan ini," kata warga setempat, Petrus Maukoi, kepada Tempo, Senin, 30 Januari 2017.
Menurut dia, amblesnya jalan lintas negara tersebut sudah terjadi sejak Jumat, 27 Januari 2017. Namun, hingga saat ini, jalan tersebut belum diperbaiki, sehingga warga kesulitan mengakses jalan ke ibu kota kabupaten. "Kami harus berjalan kaki untuk membawa hasil bumi ke ibu kota kabupaten," ucapnya.
Tiga desa yang teorisasi adalah Sarabau, Buah, dan Sadi yang berbatasan dengan distrik Timor Leste. Hingga saat ini, belum ada penanganan dari pemerintah setempat. Jika tidak segera diperbaiki, kerusakan ruas jalan ini akan semakin parah. Kepala cabang Nindya Karya, Dedi, mengaku telah berada di lokasi kejadian untuk melihat kerusakan jalan tersebut.
YOHANES SEO