TEMPO.CO, Kuningan - Setelah banjir bandang menimpa tujuh desa di Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan menaksir jumlah kerugian sekitar 6,2 miliar. Kerusakan terdiri atas kerusakan rumah, jembatan, sarana ibadah, fasilitas, sawah, kolam dan jalanan.
Saat ini daerah yang terkena banjir sudah dibersihkan oleh tim bencana gabungan dan relawan. Akibat banjir yang terjadi pada Minggu, 22 Januari 2017, 21 orang mengalami luka ringan. Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Kepala BPBD Kabupaten Kuningan Agus Mauludin memberikan data akhir kerugian akibat banjir bandang pada Jumat malam, 27 Januari 2017, di posko utama bencana di Balai Desa Cibingbin. Jumlah korban banjir sebanyak 1.843 kepala keluarga atau 7.128 jiwa. Rumah yang terendam 2.553 unit, di antaranya rusak berat 23 unit dan rusak ringan 46 unit. Ternak yang hanyut adalah sapi dua ekor, kambing 89 ekor, dan unggas 565 ekor. Banjir juga merendam empat sekolah, 20 tempat ibadah (musala dan masjid), permukiman 70 hektare, sawah 122 hektare, pertanian 7 hektare, dan kolam 2,1 hektare.
Baca: BPBD Bantah Hoax: Tak Benar Ada Banjir Susulan di Cibingbin
Korban banjir di Kecamatan Cibingbin adalah di Desa Citenjo 1.400 KK (3.300 jiwa) Desa Sindang Jawa 25 KK atau 112 jiwa, Desa Cipondoh 28 KK (93 jiwa), dan Desa Sukaharja 633 KK (1.853 jiwa). Desa Cibingbin 426 KK (1.426 jiwa), Desa Dukuh Badag 101 KK (302 jiwa), dan Desa Ciangir 20 KK (40 jiwa). Desa Citenjo mengalami kerusakan yang luas. Selain merendam 1.400 rumah, banjir merusak 24 rumah.
“Itu data akhir hasil rekap sejak Senin kemarin. Saat ini kondisi jalan desa, rumah, sarana ibadah, dan sekitarnya sudah bersihkan secara gotong-royong,” kata Agus Mauludin kepada Tempo.
Tim penanggulangan bencana, yang terdiri atas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, TNI, Polri, satuan kerja perangkat daerah, Badan SAR Nasional, musyawarah pimpinan kecamatan, pemadam kebakaran, relawan, organisasi masyarakat, dan komunitas sepeda motor, bergabung membantu masyarakat yang terkena banjir sejak Senin kemarin. Mereka membersihkan lumpur, material, dan puing-puing.
Sembilan posko kesehatan ditempatkan di tujuh desa yang terkena dampak banjir. Hingga Jumat, 27 Januari 2017, bantuan datang dari berbagai kecamatan di wilayah Kuningan, instansi, dan bantuan dari luar daerah, di antaranya dari Kabupaten Purwakarta yang langsung dikoordinasi oleh bupatinya.
DEFFAN PURNAMA
Baca juga:
Ditolak di Surabaya, Rizieq Syihab Pilih Pergi ke Lombok
PSSI Akan Naturalisasi Enam Pemain Asing