TEMPO.CO, Kupang - Hujan lebat disertai angin kencang yang melanda wilayah Nusa Tenggara Timur sepekan terakhir ini menyebabkan Jembatan Ufalen di Desa Ngodimeda, Kabupaten Rote Ndao, ambruk. Akibatnya, empat kecamatan di daerah itu terisolasi karena jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses jalan dari dan ke empat kecamatan itu.
"Kami terpaksa buat jembatan darurat, khusus orang dan sepeda motor," kata Kepala Desa Ngodilema Yefta Lian, Jumat, 27 Januari 2017.
Ambruknya jembatan tersebut disebabkan patahnya salah satu tiang penyangga jembatan yang tergerus akibat terkikis air sungai yang deras setelah diguyur hujan sepekan terakhir ini. Padahal jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses dari empat kecamatan ke Kota Ba'a, ibu kota Kabupaten Rote Ndao.
Empat kecamatan yang terisolasi itu adalah Pantai Baru, Rote Timur, Rote Selatan, dan Landu Leko. Untuk memperlancar arus lalu lintas di daerah itu, warga setempat membuat jembatan darurat dari kayu, tapi hanya bisa dilintasi kendaraan bermotor.
Yefta mengatakan, jika dalam waktu dekat tidak segera dibangun jembatan darurat, dipastikan arus lalu lintas barang dan orang dari Kota Ba'a ke empat kecamatan itu akan lumpuh total.
Ambruknya Jembatan Ufalen menjadi tontonan tersendiri bagi warga Rote, yang secara berbondong-bondong mendatangi lokasi bencana tersebut hanya untuk menyaksikan jembatan yang ambruk.
YOHANES SEO