Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pupuk Toleransi, Mahasiswa Gontor Studi Agama ke Kelenteng

image-gnews
Bagian depan Kelenteng Hian Thian Siang Tee yang berada di belakang Pasar Palmerah, Jakarta, 21 Januari 2016. Kelenteng ini berdiri pada tahun 1800an, pada masa penjajahan Belanda. TEMPO/Subekti.
Bagian depan Kelenteng Hian Thian Siang Tee yang berada di belakang Pasar Palmerah, Jakarta, 21 Januari 2016. Kelenteng ini berdiri pada tahun 1800an, pada masa penjajahan Belanda. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Malang -  Puluhan mahasiswa berseragam almamater dan mengenakan jilbab berkumpul di ruang pertemuan Kelenteng Eng An Kiong, Malang, Jawa Timur, Kamis 26 Januari 2017. Mereka berdiskusi dengan pimpinan umat Khonghucu, Bonsu Anton Triyono. Mereka menyimak penjelasan mengenai ajaran agama Khonghucu. "Perbedaan bukan menjadi pertentangan tapi, untuk mencari solusi," kata Bonsu Anton.

Sekitar 30 mahasiswa Universitas Darussalam, Gontor, Ponorogo, tersebut tengah melakukan kunjungan studi akademik di Kelenteng Eng An Kiong. Para mahasiswa belajar di jurusan Usuludin atau perbandingan agama. Mereka mempelajari agama-agama di Indonesia. Salah satunya belajar mengenai agama Khonghucu yang menjadi agama keenam saat era Presiden Abdurrachman Wahid. 

Baca juga:
Salah Eja Ikan Tongkol, Pelajar Ini Dapat Sepeda dari Jokowi
Lihat SMS Mesra di HP Istri, Kades Murka Lalu Aniaya Warga
Kasus Rizieq di Jabar, dari 'Campur Racun' sampai Soal Tanah

Bonsu Anton mengaku pada 1994 telah menjadi dosen tamu di Universitas Darussalam. Dia memaparkan sejarah umat Khonghucu dan warga keturunan Tionghoa masuk ke Nusantara, serta menjelaskan agama Khonghucu kepada para mahasiswa. 

Menurut Bonsu Anton, kelenteng menjadi tempat ibadah agama Khonghucu, Tao, dan Buddha Mahayana. Selain itu, merupakan pusat pembelajaran kesenian dan budaya leluhur. Dia mencontohkan kesenian Thionghoa seperti tari Liang Liong dan Barongsai, serta kesenian Jawa seperti wayang orang dan karawitan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu dosen pembimbing, Muttaqin menjelaskan para mahasiswa tengah studi berbagai agama,  sejarah, dan aktivitas keagamaannya. Mereka selama dua hari berkeliling Malang untuk studi banding ke Sekolah Tinggi Agama Buddha dan Sekolah Tinggi Agama Hindu di Malang. "Mereka akan menyusun laporan secara deskriptif di lapangan," katanya.

Para mahasiswa berkeliling Kelenteng dan mendokumentasikan sejumlah altar yang tersebar di sana, serta melihat aktivitas keagamaan yang dilakukan umat Khonghucu. Kunjungan mahasiswa ini sekaligus untuk membangun toleransi dan merawat keberagaman, saling menghargai serta menghormati agama masing-masing.

EKO WIDIANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ragam Kuliner Nikmat Asli Kota Malang

14 hari lalu

Nasi pecel. Cookpad
Ragam Kuliner Nikmat Asli Kota Malang

Apa saja makanan khas Kota Malang yang patut untuk dicoba?


Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

14 hari lalu

Wahana bianglala di Alun-alun Batu Kota Malang pada malam hari, Senin, 15 Juli 2019. TEMPO/Abdi Purmono
Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

Seperti kebanyakan kota di Indonesia, Kota Malang mengalami pertumbuhan dan perkembangan setelah kedatangan pemerintah kolonial Belanda.


Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

14 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.


Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

31 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara dalam Sidang ke-55 Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, pada Senin 26 Februari 2024. ANTARA/HO-akun X @Menlu_RI
Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.


Dua Rombongan Siswa Bertolak ke Istanbul dan New York Hari Ini

49 hari lalu

Delegasi MAN 2 Kota Malang pada Istambul Youth Summit 2024. Kemenag
Dua Rombongan Siswa Bertolak ke Istanbul dan New York Hari Ini

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang, Jawa Timur, akan mengirim 18 siswa mengikuti Istanbul Youth Summit (IYS) 2024.


Tiga TPS di Kota Malang Kekurangan Surat Suara Pilpres 2024

14 Februari 2024

Ilustrasi TPS. Dok TEMPO
Tiga TPS di Kota Malang Kekurangan Surat Suara Pilpres 2024

Sejumlah TPS di Kota Malang kekurangan surat suara untuk Pilpres 2024. Proses pemungutan suara pun dihentikan.


Eksplorasi Pesona Alam dan Budaya, Ini 5 Desa Wisata Terbaik di Jawa Timur

1 Februari 2024

Kampoeng Heritage Kajoetangan (Kampung Kayutangan) sejak tanggal 22 April 2018 ditetapkan sebagai kawasan warisan budaya (heritage) oleh Pemerintah Kota Malang
Eksplorasi Pesona Alam dan Budaya, Ini 5 Desa Wisata Terbaik di Jawa Timur

Jawa Timur memang jagonya dalam pengembangan desa wisata, berikut 5 desa wisata yang wajib Anda cantumkan dalam daftar perjalanan Anda.


Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

16 November 2023

Suasana Terowongan Silaturahim yang menghubungkan antara Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral, Senin, 25 Oktober 2021. Terowongan yang dibangun dengan panjang tunnel 28,3 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,1 meter dengan total luas terowongan area tunnel 136 m2 dengan total luas shelter dan tunnel 226 m2 menelan dana sebesar Rp 37,3 miliar. TEMPO/Syara Putri
Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.


7 Tempat Wisata Di Malang yang Murah Meriah dan Seru untuk Dikunjungi

28 Agustus 2023

Pantai Tiga Warna, Malang, Jawa Timur. TEMPO/Amston Probel
7 Tempat Wisata Di Malang yang Murah Meriah dan Seru untuk Dikunjungi

Berikut ini tempat wisata di Malang yang murah dan menarik untuk dikunjungi


Kisah Awal Klub Sepak Bola Arema FC

12 Agustus 2023

Logo Klub Liga 1, Arema FC.
Kisah Awal Klub Sepak Bola Arema FC

Tak terasa Arema sudah berusia 36 tahun sejak didirikan 11 Agustus 1987. Ini sejarah singkat Arema FC yang lahir untuk menyatukan arek-arek Malang