TEMPO.CO, Denpasar - Kepolisian Daerah Bali mengirim lima warga negara Indonesia yang diduga memiliki kaitan dengan gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) ke Mabes Polri. “Di sana akan dilakukan pemeriksaan untuk pendalaman lebih lanjut,” kata Kepala Bidang Humas Polda Bali AKBP Hengky WIjaya, Kamis, 26 Januari 2017.
Mereka yang terdiri atas satu keluarga dengan tiga anak itu diberangkatkan ke Jakarta melalui Bandara Ngurah Rai dengan pengawalan Densus 88. Sebelumnya, mereka ditangkap pada Selasa malam, 24 Januari 2017, begitu tiba dari Istanbul, Turki, menggunakan maskapai Emirates Airlines. Adapun inisial mereka yang beralamat di Cilincing, Jakarta Utara, itu adalah TUAB, NK, NAA (perempuan), MSU, dan MAU.
Baca juga:
Polda Bali Amankan Lima WNI Terduga ISIS
Dalam pemeriksaan terungkap mereka berangkat ke Turki karena berkeinginan menjadi anggota ISIS. Kemudian mereka sempat tinggal di negara itu selama hampir tiga bulan dan berpindah dari satu apartemen ke apartemen lainnnya. “Mereka ke Bali karena ingin berlibur. Dari Turki mereka lewat Dubai dan ke Denpasar atas keinginan sendiri,” ujar Hengky.
Tujuan mereka bergabung dengan ISIS karena sudah siap mengangkat senjata. Mereka juga bergabung dengan kesadaran dan tanpa proses penjaringan, bahkan dengan biaya sendiri.
Mereka ke Turki berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta dengan pesawat Garuda Indonesia menuju Thailand pada 15 Agustus 2016. Sampai di Thailand, mereka menghubungi AY yang mengurus keberangkatan ke Turki.
Mereka lalu diberi tahu, bila sudah sampai Turki, harus segera menghubungi A alias AJ. Selanjutnya, dari Thailand, mereka menuju Istanbul Turkey dengan maskapai Turkey Airlines. Setibanya di Turki, mereka dijemput IB, suruhan A alias AJ, dan dibawa bertemu orang Indonesia bernama UU, AM, AL (NSR) dari Lamongan dan tinggal selama tiga bulan. Selama tinggal di sana, mereka diberikan fasilitas dari AY (orang Turki).
Mereka tertangkap pada 16 Januari 2017 pukul 15.00 waktu setempat di sebuah safe house. Penangkapan dilakukan oleh tentara Turki sekitar 20 orang. Setelah penggerebekan, satu keluarga ini dibawa ke rumah sakit untuk cek kesehatan lalu ditahan selama satu minggu sebelum dideportasi.
ROFIQI HASAN
Simak:
Patrialis Akbar Tak Mulus Duduk di MK
Warga Penolak Bandara Siap Hadang Jokowi