Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ibu Ini Minta Pria Kenalannya di Facebook Menculik Putrinya  

image-gnews
inforum.com
inforum.com
Iklan

TEMPO.CO, Tasikmalaya - Petugas Kepolisian Sektor Indihiang, Kota Tasikmalaya, mengungkap kasus penculikan anak perempuan, Rabu pagi, 25 Januari 2017. Korban berinisial CAA, 9 tahun, warga Karawang, Jawa Barat. Anehnya, otak penculikan diduga ibu korban sendiri.

"Pelaku yang diamankan ada tiga orang," kata Kapolsek Indihiang Komisaris Tri Sumarsono saat ditemui di Mapolsek, Rabu siang. Ketiga pelaku, yakni Agus Malik, Andres, dan Nia Kurniawati. Agus dan Andres berasal dari Bandung, sedangkan Nia dari Tasikmalaya.

Berdasarkan hasil penyidikan, kata Tri, otak penculikan diduga ibu korban berinisal Ms. Dia menyuruh Agus untuk menculik korban. "Ibu korban sudah pisah sama bapak korban. Si korban tinggal bersama bapaknya," katanya menjelaskan.

Motif penculikan diduga pemerasan terhadap ayah korban. Menurut polisi, Ms dan Agus berkenalan lewat Facebook dan menjalin hubungan di dunia maya. Keakraban itu meningkat ke persekongkolan untuk memeras bekas suami Ms dengan mengorbankan anaknya.

Kejahatan ini terbongkar setelah polisi mendapat informasi melalui pesan WhatsApp bahwa telah terjadi penculikan anak pada Sabtu, 21 Januari 2017. Korban diculik saat mau masuk ke sekolah. "Anggota kami dapat pesan WhatsApp dari anggota Polres Karawang," kata Tri.

Saat itu, kata Tri, petugas mendapat informasi bahwa seorang pelaku berasal dari Kampung Leuwidahu Kaler, Kelurahan Parakannyasag, Indihiang. Bhayangkara Pembina Kamtibmas kemudian mencari keberadaan pelaku. "Saat berada di wilayah binaan, anggota Bhabinkamtibmas melihat kedua pelaku," katanya.

Kedua pelaku sedang berada di sebuah warung. Bhabinkamtibas dan ketua RW setempat kemudian menginterogasi keduanya. "Saat diinterogasi pelaku berusaha kabur. Namun berhasil ditangkap di tengah sawah," ujar Tri menjelaskan.

Anggota Bhabinkamtibmas tersebut kemudian melaporkan kejadian ini ke kepolisian sektor. Berdasarkan hasil interogasi, pelaku menunjukkan tempat korban disembunyikan. "Kami langsung menjemput korban," kata Tri.

Penculikan berjalan lancar karena pelaku mengatakan kepada korban bahwa dia diminta pulang oleh ibunya. Bahkan pelaku memberikan telepon selulernya ke korban. Saluran ponsel itu sudah tersambung ke Ms. Korban dan Ms mengobrol di ponsel milik pelaku. "Seolah-olah yang culik orang lain," kata Tri.

Menurut dia, Ms mengenal Agus di Facebook. Saat itu, Agus yang memakai nama palsu, Angga Saputra, berhasil menarik hati Ms. Selain nama palsu, Agus memasang foto profil palsu. "Masang foto lelaki ganteng," ucap Tri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Tri, Agus sempat beberapa kali meminta uang kepada Ms. Karena menyukai Agus, Ms dengan sukarela memberinya. "Total uang yang dikasih dari Ms ke Agus sebesar Rp 15 juta. Padahal si Agus dan Ms belum pernah tatap muka," katanya menjelaskan.

Dari obrolan Ms dan Agus di Facebook, kata Tri, muncullah niat jahat untuk memeras bapak korban. Caranya dengan menculik korban. "Mereka meminta uang tebusan Rp 100 juta," katanya.

Agus mengatakan, setelah menculik korban, para pelaku pergi ke Bandung. Mereka dengan menumpangi mobil sewaan sempat menginap di sebuah penginapan di Bandung. "Senin subuh berangkat ke Tasik. Sopir mobil kembali ke Bandung," katanya.

Selama di Tasik, kata dia, korban diajak keliling kota. "Senin-Selasa keliling, tapi nginap di rumah Nia. Rabu pagi ketangkap," kata Agus.

Pelaku lain, Andres, mengakui meminta uang tebusan kepada bapak korban sebesar Rp 100 juta. Pada Selasa, bapak korban sempat transfer Rp 10 juta. "Selasa transfer. Sisanya hari Rabu dibayar," ujarnya.

Andres sempat mengancam bapak korban lewat pesan SMS. Kata dia, jika uang tidak dibayar korban tidak akan dipulangkan. "Takkan pernah ketemu lagi. Tapi saya tidak mengancam akan membunuh korban," katanya.

Penyidikan kasus ini ditangani Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Karawang. Ini karena lokasi penculikan berada di Karawang. Penyidik Satreskrim Karawang sudah menjemput korban dan pelaku, Rabu siang.

CANDRA NUGRAHA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

2 hari lalu

Bos Apple Tim Cook bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, 17 April 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris
Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:


Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

14 hari lalu

Ilustrasi Facebook, TikTok, Twitter. (NDTV)
Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

Pada aplikasi TikTok telah menjadi pedoman tetap namun bagi Facebook, ini sebuah inovasi dan kemajuan.


Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

15 hari lalu

Ilustrasi kekerasan pada anak. health. wyo.gov
Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

Psikolog menyebut para pelaku kekerasan anak cenderung memiliki gangguan kesehatan mental dan biasanya orang terdekat.


Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

17 hari lalu

Cara download video Facebook di HP bisa dilakukan dengan mudah tanpa aplikasi. Anda hanya tinggal mengcopy tautan video Facebook.  Foto: Canva
Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

Ada beberapa cara unblock teman di Facebook, bisa melalui handphone maupun laptop. Cukup ikuti beberapa langkah berikut ini.


Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

21 hari lalu

Seorang wanita melintas dekat hiasan telur Paskah yang dilukis dengan gaya seni tradisional naif di Koprivnica, Kroasia, 27 Maret 2024. REUTERS/Antonio Bronic
Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

Hari Paskah dapat dirayakan menggunakan twibbon beragam pilihan. Berikut memilih twibbon Hari Paskah yang sesuai selera dan cara menggunakannya!


Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

21 hari lalu

WhatsApp mengumumkan peluncuran Avatar (Meta)
Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

Sebanyak 87 persen responden dalam survei Meta menyatakan bahwa media sosial adalah platform efektif untuk sampaikan pesan dan mendorong perubahan.


WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

22 hari lalu

Pendiri WhatsApp, Brian Acton. successstory.com
WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

WhatsApp dibuat 2 mantan karyawan Yahoo, Brian Acton dan Jan Koum pada 2009 di sebuah garasi rumah di California. Begini perkembangannya.


Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

24 hari lalu

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

Meta menambahkan fitur khusus untuk membatasi konten politik pada platform yang dinaunginya, terutama Instagram.


Begini Cara Download Stiker WhatsApp Edisi Ramadan

35 hari lalu

Ilustrasi pengguna WhatsApp. Reuters/Dado Ruvic
Begini Cara Download Stiker WhatsApp Edisi Ramadan

WhatsApp meluncurkan paket stiker terbarunya di Indonesia berkaitan dengan bulan Ramadan. Begini cara downlioad stiker WhatsApp edisi Ramdan.


Facebook Disebut Memblokir Akun Jurnalis Foto Gaza Motaz Azaiza

35 hari lalu

Jurnalis foto Palestina asal Gaza Motaz Azaiza. FOTO/Instagram/motaz_azaiza
Facebook Disebut Memblokir Akun Jurnalis Foto Gaza Motaz Azaiza

Jurnalis foto terkenal Palestina asal Gaza, Motaz Azaiza, memposting di akun X-nya bahwa dia telah dilarang di Facebook.