TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Agus Sunyoto membenarkan pernyataan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang menyebutkan paham komunisme seperti hantu yang digunakan untuk menakut-nakuti publik.
"Sampai saat ini pun masih banyak orang tua yang takut dengan bayangan hantu komunis itu meski dalam fakta, komunis sudah runtuh pada 1990-an," kata Agus saat dihubungi Tempo, Rabu, 25 Januari 2016.
Agus mengatakan pernyataan Lukman realistis. Menurut Agus, Lukman memahami kondisi saat ini yang cenderung tidak memiliki konflik berakar terhadap komunisme. Ia mengatakan, saat ini, kecenderungan konflik peradaban berlatar agama.
"Beliau paham bahwa di era global ini yang dijalankan adalah skenario Samuel Huntington (di buku) The Clash of Civilization, di mana 'konflik' proletar-borjuis sudah berakhir. Yang mengemuka adalah konflik peradaban yang diwakili Kristen (peradaban Barat), Islam, dan Konghucu (peradaban Timur)," kata dia.
Adanya perubahan latar belakang ini, kata dia, mulai terjadi pada 1990-an. Salah satu dampaknya bagi umat Islam, yakni adanya stereotipe negatif, terutama bagi bangsa Arab. "Arab yang jadi stereotipe Islam biadab yang jadi momok dunia," kata Agus.
Hal ini diperparah dengan banyaknya organisasi teror yang mengatasnamakan Islam. "Lihat saja fakta yang bikin bom bunuh diri, menculik, membunuh orang sipil pasca-1990, apakah ada yang komunis?" kata Agus.
Sebelumnya, Imam Besar Front Pembela Islam Rizieq Syihab mengatakan perihal adanya kebangkitan komunisme setelah dia diperiksa di Mapolda Metro Jaya, Senin, 23 Januari 2017. Hal itu juga pernah disampaikan Rizieq saat berkunjung ke DPR.
EGI ADYATAMA