TEMPO.CO, Palembang - Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengatakan tahun ini diprediksi bakal terjadi kemarau panjang di daerahnya. Menyikapi hal itu, Alex bersama sejumlah pemangku kepentingan melakukan upaya pencegahan dini kebakaran lahan dan hutan di daerah itu. "Pada 2015 kita sangat menderita akibat asap," kata Alex, Selasa, 24 Januari 2017.
Dalam rangka pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Sumatera tahun ini, Alex bersama Kepala Polda Sumatera Selatan Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto serta ketua DPRD menggelar rapat koordinasi bersama FKPD. Rapat koordinasi ini diselenggarakan agar pada 2017, wilayahnya terbebas dari kebakaran hutan dan lahan seperti pada 2015. Pada 2016, karhutla sudah menurun hingga 80 persen.
Pada 2017, Sumatera Selatan akan menghadapi kemarau panjang. Kemarau ini bisa menyebabkan terjadinya kebakaran hutan. Saat ini, ada 29 perusahaan perkebunan yang memiliki sarana dan prasarana sudah memenuhi kriteria baik dalam pencegahan karhutla. Namun masih ada 11 perusahaan dalam kriteria kurang baik dan 4 sangat kurang mempersiapkan sarana dan prasarana dalam mencegah karhutla.
Kepala Penerangan Korem 044/Garuda Dempo Mayor Inf. Aris Barunawan mengatakan, guna mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Bayunglincir Musi Banyuasin, Tim Satgas Karhutla dari Koramil 401-05/Bayunglencir dan personel Manggala Akni melaksanakan patroli rutin. Patroli Satgas Karhutla oleh Babinsa Koramil 401-05/Bayunglencir menemukan lahan yang telah terbakar lebih 3 hektare di Desa Karang Agung Kecamatan Lalan dan pemilik lahan tidak diketahui.
Menurut Aris, Satgas Siaga Karhutla yang diperbantukan ke Koramil 401-05/Bayunglencir berjumlah delapan orang disiagakan di Pos terpadu Sungai Merang. Penyebaran personel yang tergabung dalam Satgas Karhutla ini disebar di seluruh wilayah yang disinyalir rawan kebakaran sehingga dapat mengantisipasi terjadinya kebakaran secara dini.
PARLIZA HENDRAWAN
