TEMPO.CO, Karawang - Proses relokasi 6.000 pedagang di Pasar Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat, terkendala penolakan pedagang. Sudah empat tahun relokasi pasar yang dikenal kumuh itu mangkrak. PT Kayu Wangi selaku perusahaan pengembang yang ditunjuk tidak mampu menyelesaikan pembangunan sesuai waktu yang ditentukan.
Pemerintah Kabupaten Karawang sedang mencari perusahaan pengembang lain untuk menyelesaikan pembangunan pasar baru di Kecamatan Rengasdengklok. Rencananya, sebuah pasar modern akan dibangun di Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok.
"Pasar Rengasdengklok lama akan diubah menjadi kawasan ruang terbuka hijau. Kami pastikan menyetujui semua aspirasi pedagang. Saya harap semua PKL mau dipindahkan tahun 2017 ini," ujar Wakil Bupati Karawang Ahmad Zamakhsyari saat berdialog dengan pedagang di pasar Rengasdengklok, Selasa, 24 Januari 2017.
Ahmad menuturkan proses relokasi tersendat lantatan pedagang Rengasdengklok terus menolak untuk dipindahkan. "Barang kali PT Kayu Wangi harus berpikir ulang untuk meneruskan pembangunan pasar ini. Makanya kita sekarang bersama anggota DPRD bermusyawarah dengan para pedagang agar mereka mau direlokasi," kata dia.
Menurut Ahmad, relokasi pasar Rengasdengklok sangat diperlukan lantaran sudah sangat semrawut. Selain terlihat kumuh, para pedagang menggelar lapak hingga ke bahu jalan. Berdasarkan pantauan Tempo, kondisi lalu lintas Jalan Proklamasi di depan pasar Rengasdengklok sangat kacau. Bahkan pada malam hari jalan yang semestinya dua jalur hanya tersisa satu jalur sehingga menyebabkan kemacetan sangat parah.
"Kondisinya sudah sangat tidak ideal. Jalan provinsi pun banyak yang berlubang dan becek," kata Ahmad.
Ketua Ikatan Pedagang Kaki Lima Rengasdengklok Jejen mengaku bersedia untuk dipindahkan. Dengan syarat diberi lapak baru secara gratis di pasar Rengasdengklok baru. "Kami ingin lima bulan gratis dan bebas biaya pungutan lainnya," ujar Jejen saat ditemui seusai musyawarah.
Rencananya, pasar Rengasdengklok baru akan berdiri di atas lahan lima hektare. Untuk menyokong perekonomian di sana, pemda Karawang akan mempercepat proses perbaikan Jalan Proklamasi. "Walau Jalan Proklamasi adalah jalan provinsi, kami berinisiatif membiayai sendiri perbaikan. Supaya cepat," kata Ahmad.
HISYAM LUTHFIANA