TEMPO.CO, Jakarta - Tim dari Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Sardjito Yogyakarta masih melakukan serangkaian pemeriksaan yang lebih mendetail untuk memastikan ada tidaknya bakteri antraks pada seorang warga Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, yang meninggal pada 6 Januari lalu.
"Selain itu, diperlukan juga konfirmasi dari laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Oscar Primadi dalam keterangan resminya, Ahad, 22 Januari 2017.
Oscar juga membantah adanya isu yang menyebutkan bahwa terdapat 15 warga Kulon Progo yang dirawat di RSUP Dokter Sardjito. "Berita ini tidak benar. RSUP Dokter Sarjdito hanya merawat satu pasien yang diduga antraks. Masyarakat tidak perlu khawatir karena rumah sakit aman untuk berkunjung maupun berobat."
Menurut Oscar, RSUP Dokter Sarjdito melakukan investigasi bersama Dinas Kesehatan Kulon Progo, Dinas Peternakan Kulon Progo, Field Epidemiology Training Program (FETP) Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Litbangkes, dan Balai Besar Veteriner Wates. "Tim memastikan tidak ada kasus tambahan pada manusia," ujar dia.
Oscar meminta masyarakat, khususnya di Kulon Progo, untuk tidak takut mengkonsumsi daging asalkan daging tersebut sehat. "Pastikan daging yang dibeli bersertifikat. Daging juga mesti dimasak dengan sempurna dengan suhu lebih dari 100 derajat celcius selama 5-10 menit," ujarnya.
ANGELINA ANJAR SAWITRI