Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hamka Haq PDIP: Pengamalan Islam Memperkuat Nasionalisme

image-gnews
TEMPO/Machfoed Gembong
TEMPO/Machfoed Gembong
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Ketua Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) PDI Perjuangan, Hamka Haq mengatakan pengamalan Islam secara otomatis akan memperkuat nasionalisme pada bangsa dan negara.

"Kita meneguhkan bahwa pengamalan beragama, pengamalan Islam itu secara otomatis memperkuat nasionalisme," kata Hamka Haq, di sela-sela acara Ngaji Kebangsaan yang diikuti ratusan kader PDI Perjuangan dan tokoh masyarakat, di kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu malam 21 Januari 2017.

Acara yang dimulai pukul 19.30 WIB itu dipimpin oleh Ketua Umum Patriot Garuda Nusantara (PGN) KH Nuril Arifin Husein atau yang akrab disapa Gus Nuril. Kegiatan tersebut dalam rangka HUT PDI Perjuangan. Hadir dalam acara tersebut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Ketua DPP PDI Perjuangan Idham Samawi, dan sejumlah fungsionaris DPP PDI Perjuangan.

Baca juga:
Agar Negara Tak Gaduh, MUI Prakarsai Rujuk Nasional
Trump Acap Pojokkan Islam, Fadli Zon: Itu Teknik Kampanye  

Hamka Haq menuturkan, kegiatan keagamaan seperti ini sangat penting karena belakangan ini nasionalisme bangsa Indonesia seperti tergerus dan dipertentangkan dengan hal-hal keagamaan. Bahkan, ada suatu gerakan yang mempertentangkan Pancasila sebagai dasar negara dengan ajaran Islam.

"Ada yang ingin ganti Pancasila sebagai dasar negara, ada yang mulai teriakkan khilafah, ini kan mengarah ke ISIS," kata salah satu penasihat MUI itu.

Belakangan ini, kata Hamka Haq, juga mulai muncul suatu gerakan yang mengarah pada upaya pengrusakan kebhinekaan. Artinya, mulai ada suatu gerakan yang ingin menjadikan kemajemukan di negeri ini untuk dikuasai atau dimonopoli oleh kelompok tertentu. "Ada juga pelecehan terhadap simbol negara, terhadap Bung Karno sebagai perumus Pancasila, pelecehan terhadap bendera Merah Putih," ujarnya.

Menurut dia, nasionalisme tidak mengurangi nilai seseorang sebagai seorang muslim, sebagai umat beragama, baik dalam arti politik maupun sprirtualisme. Guru Besar Ilmu Tafsir UIN Alaudin Makassar itu menambahkan, patut disyukuri bahwa Indonesia selama merdeka benar-benar menjadi bangsa yang saling menghargai dan menegakkan Bhineka Tunggal Ika. Oleh karena itu, ketika mulai muncul adanya upaya yang merusak keragaman dan kebhinekaan, harus disikapi dengan sikap tegas bahwa pengamalan agama tidak menggerus nasionalisme dan kebhinekaan.

Hamka mengatakan pengamalan beragama, pengamalan Islam malah harus memperkuat nasionalisme sehingga menjadikan perbedaan dan kebhinekaan sebagai rahmat Tuhan bahwa Islam adalah agama yang Rahmatan Lil Alamin.

"Jadi kita mengamalkan Islam, dalam rangka memperkuat nasionalisme. Tidak ada pertentangan, bahkan Islam atau suatu agama akan semakin kokoh dengan memperkuat nasionalisme," tuturnya.

Baca juga:
Anggota MUI ke Israel, Ma'ruf Amin: Nanti Kami Bahas
Kasus Dana Bansos, IPW Desak Polri Minta Maaf ke Sylviana

Sehingga, dia berujar, dalam konteks pengamalan agama, justru bisa tegak dengan sendirinya ketika masyarakat hidup dalam suasana damai, dibandingkan dalam suasana kacau, seperti di luar negeri yang banyak terjadi. Banyak yang kemudian hijrah akibat perang, pengamalan agama mereka terganggu, karena mereka saling memusuhi, hidup dalam suasana konflik. Sebagai upaya menguatkan nasionalisme dalam pengamalan keagamaan, khususnya pengamalan Islam, PDI Perjuangan ke depan akan rutin menggelar Ngaji Kebangsaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kegiatan ini bukan sekadar pemanis, tetapi merupakan pelaksanaan program PDI Perjuangan tentang keislaman," ucapnya.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan, acara ini diikuti segenap elemen bangsa yang membuktikan ada komitmen dan semangat kuat dalam menjaga kesatuan dan persatuan bangsa.

"Ini semangat bersama dan menunjukkan komitmen yang kuat dalam masalah kebangsaan," katanya.

Gus Nuril mengucapkan terima kasih menjadi bagian dalam acara Ngaji Kebangsaan ini.
"Ada hikmah yang luar biasa saya diundang Ngaji Kebangsaan ini. Karena kita perlu menegaskan, bahwa mengamalkan agama itu tetap sejalan dengan semangat nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945," katanya.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Film 1 CM Diperanakan 32 Anak Medan untuk Edukasi tentang Nasionalisme

38 hari lalu

Poster film 1 CM. Foto: Lima Puluh Sembilan Vision.
Film 1 CM Diperanakan 32 Anak Medan untuk Edukasi tentang Nasionalisme

Berisi tentang pesan-pesan nasionalisme, 1 CM menjadi film dengan alur cerita yang fresh, dan diperankan 32 anak-anak dari Medan, Sumatera Utara.


Deretan Buku Pemikiran Sukarno Termasuk Nasionalisme, Islamisme, Marxisme

8 Desember 2023

Presiden pertama RI, Sukarno, berpidato di hadapan delegasi Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Bung Karno menunjukkan karismanya di hadapan kepala negara dari Asia dan Afrika. Lisa Larsen/The LIFE Picture Collection/Getty Images
Deretan Buku Pemikiran Sukarno Termasuk Nasionalisme, Islamisme, Marxisme

Sukarno banyak menulis buah pikirnya dan kemudian dibukukan. Apa saja buku yang memuat tentang pemikiran Bung Karno?


Nasionalisme: Pengertian, Tujuan, Prinsip dan Contoh Sikapnya

29 November 2023

Ilustrasi upacara bendera. ANTARA
Nasionalisme: Pengertian, Tujuan, Prinsip dan Contoh Sikapnya

Nasionalisme adalah suatu sikap yang memandang bahwa kesetiaan tertinggi seseorang kepada negara.


Nasionalisme Hadapi Tantangan, Bamsoet Ajak Tumbuhkan Semangat Kebersamaan

18 Agustus 2023

Nasionalisme Hadapi Tantangan, Bamsoet Ajak Tumbuhkan Semangat Kebersamaan

Kegagalan dalam mengelola kemajemukan dengan baik dan benar, hanya akan menempatkan kembali pada masa pra kemerdekaan


Upaya Wujudkan Indonesia Emas Harus Dibarengi Penguatan Nasionalisme Anak Bangsa

16 Agustus 2023

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat.
Upaya Wujudkan Indonesia Emas Harus Dibarengi Penguatan Nasionalisme Anak Bangsa

Peningkatan keterampilan dan akademis untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 harus dibarengi dengan penguatan idealisme dan nasionalisme setiap anak bangsa.


Anggota MPR Berikan Pemahaman ke Mahasiswa Berkaitan dengan Kebangsaan

10 Maret 2023

Anggota MPR Berikan Pemahaman ke Mahasiswa Berkaitan dengan Kebangsaan

Sebagai generasi muda, mahasiswa harus menjadi orang hebat di masa depan


Pancasila Sebagai Ideologi Pemersatu Bangsa Jadi Booster Nasionalisme

15 Januari 2023

Pancasila Sebagai Ideologi Pemersatu Bangsa Jadi Booster Nasionalisme

Generasi masa kini patut bersyukur bahwa Indonesia memiliki Founding Father atau pendiri dan proklamator Bangsa Indonesia seperti Bung Karno dan Bung Hatta yang meletakkan pilar dan ideologi bangsa yakni Pancasila.


Contoh Sikap Pengamalan Sila Ke-3 Pancasila di Kehidupan Sehari-hari

12 Januari 2023

Puluhan siswa sekolah dasar dan warga berjalan membawa poster bergambar Pancasila dan Bendera Merah Putih bersiap mengikuti kirab memperingati hari lahirnya Pancasila di Desa Wonorejo, Hargobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta, 1 Juni 2017. TEMPO/Pius Erlangga
Contoh Sikap Pengamalan Sila Ke-3 Pancasila di Kehidupan Sehari-hari

Berikut contoh sikap dalam pengamalan sila ke-3 Pancasila di rumah, sekolah dan masyarakat


Mas Dhito Gelar Seminar Kebangsaan untuk Milenial

15 November 2022

Seminar kebangsaan untuk menjaga eksistensi Indonesia melalui nilai kebangsaan pada Senin (14/11/2022) di Convention Hall Simpang Lima Gumul (SLG).
Mas Dhito Gelar Seminar Kebangsaan untuk Milenial

Pemkab Kediri berupaya menyiapkan kaum milenial siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan.


100 Tahun Chairil Anwar: 7 Puisi Sang Penyair dari Aku hingga Senja di Pelabuhan Kecil

27 Juli 2022

Chairil Anwar. [TEMPO/Adri Irianto]
100 Tahun Chairil Anwar: 7 Puisi Sang Penyair dari Aku hingga Senja di Pelabuhan Kecil

100 tahun Chairil Anwar, pada 26 Juli 2022. Berikut 7 puisi sang penyair dari romansa hingga nasionalisme.