TEMPO.CO, Jakarta - Bandara Hanandjoedin, Tanjung Pandan, Kapubaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung resmi menjadi bandara internasional untuk mendukung peningkatan jumlah wisatawan mancanegara.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bandara tersebut sudah dilengkapi dengan bea cukai, imigrasi dan karantina (CIQ). Saat ini Bandara Hanandjoedin sudah bisa didarati oleh jenis pesawat berbadan sedang Boeing 737-800 NG, 737-900ER dan Airbus A320.
"Kami tahu potensi wisata di sana dan kami ingin mengajak turis untuk ke sana (Bangka Belitung)," kata Budi Karya Sumadi saat ditemui di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Jumat 20 Januari 2017.
Untuk itu, menteri perhubungan meminta kepada maskapai-maskapai untuk mempromosikan kegiatan internasional ke beberapa negara.
Baca juga:
Kabar Antraks di Yogya, Puskesmas Diminta Waspada
Duh, Topi Pendukung Donald Trump Ternyata Dibuat di Vietnam
Ke depannya, Budi menyebutkan bandara yang akan dirintis untuk menjadi bandara internasional adalah Bandara Labuan Bajo. Selama ini di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, diketahui sudah ada bandara yaitu Bandara Komodo. Jika jadi, bandara ini yang kemungkinan akan ditingkatkan statusnya menjadi Bandara Internasional. Menurut dia, potensi wisatanya yang cukup menarik, sehingga bisa menjadi daya tarik wisatawan mancanegara.
"Labuan Bajo sangat potensial sekali dan dekat dengan Australia," katanya.
Namun, ia menekankan pada penguatan infrastruktur serta faktor keamanan serta keselamatan bandara. Di sisi lain memang, kata dia, bermanfaat untuk pariwisata. "Tapi ada sebab lainnya seperti 'security' (keamanan)," katanya.
Kajian lebih lanjut diperlukan, kata Budi Karya, karena pembukaan internasional sebuah bandara memang bermanfaat dari segi pariwisata tapi juga ada risiko lain, seperti keamanan. "Kami akan lihat seksama."
ANTARA | DIKO OKTARA