TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri RI membenarkan kabar hilangnya tiga warga negara Indonesia di perairan Taganak, negara bagian Sabah, Malaysia. Informasi itu berawal saat otoritas perairan Malaysia menemukan sebuah kapal nelayan yang bergerak tanpa awak.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu Lalu Muhammad Iqbal mengatakan kabar tersebut baru diterima perwakilan RI di Malaysia pada 19 Januari kemarin. "Sekitar pukul 18.00 (waktu setempat), perwakilan RI di Malaysia memperoleh informasi ditemukannya kapal nelayan dengan nomor registrasi BN 883/4/F yang bergerak tanpa awak," ujar Iqbal saat dikonfirmasi, Jumat, 20 Januari 2017.
Baca juga: 3 WNI yang Diduga Diculilk ABu Sayyaf Adalah Nelayan
Kapal yang ditemukan kemarin pukul 13.09 waktu setempat itu diyakini membawa sejumlah anak buah kapal (ABK) WNI. "Pemilik kapal telah mencoba melakukan komunikasi dengan ABK, tapi tidak berhasil. Mereka mengkonfirmasi bahwa tiga ABK itu adalah pekerja legal," kata Iqbal.
Kabar itu pun diberitakan media asing. Laman Inquirer.net, misalnya, menyebutkan ketiga WNI hilang tepat saat otoritas Filipina berhasil membebaskan dua warga negaranya dari kelompok Abu Sayyaf dari Filipina Selatan.
Hilangnya tiga WNI pun sempat dilaporkan petinggi Western Mindanao Command, Mayor Carlito Galvez. Tiga ABK itu diyakini bernama Hamdan bin Salim, Subandu bin Sattu, dan Sudarling Samansung.
Mewakili Kemnterian Luar Negeri RI, Iqbal belum memastikan tiga WNI tersebut diculik. Menurut dia, Konsul Jenderal Kota Kinabalu dan perwakilan RI Tawau sudah bergerak ke lokasi dan menghubungi pihak terkait untuk memastikan informasi.
"Otoritas Malaysia masih melakukan penyelidikan. Karena itu, belum dapat dipastikan tiga WNI tersebut diculik," ujarnya.
YOHANES PASKALIS