TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah meminta Presiden Joko Widodo mengantisipasi kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Ia menyarankan agar pemerintah membangun pabrik-pabrik untuk produksi keperluan dalam negeri.
"Saya sarankan semua barang yang kita impor dan itu sudah layak diproduksi dalam negeri, sudah harus ada pabriknya di Indonesia," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat 20 Januari 2017.
Baca:
Trump Jadi Presiden AS, Ini Mega Proyeknya di Indonesia
Jika Donald Trump Menang, Ini Program Kerja 100 Harinya
Ia pun menyarankan agar pemerintah berfokus untuk memulai pembenahan pada produksi kebutuhan pokok, terutama untuk produk pangan. Caranya, dengan membangun infrastruktur dan industri dasar pertanian dan industri pengolahannya. "Amerika itu sudah bolak-balik ke Mars untuk cari air dan tempat hidup baru. Kita ini masih ngeributin masalah harga cabe," ujar dia.
Fahri mempertanyakan kemampuan pemerintah yang tak kunjung bisa mengatasi masalah pangan. "Masa sih kita kehilangan akal untuk mengakhiri impor produk pangan?"
Baca juga: Ini Tokoh AS yang Akan Hadir dalam Pelantikan Trump
Donald Trump dan wakilnya, Mike Pence, dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden AS. Pelantikan keduanya diperkirakan menelan biaya US$90 juta atau setara Rp1,2 triliun di Gedung Capitol Hill. Trump diyakini bakal mempengaruhi hubungan AS dan Indonesia.
Mantan politikus Partai Keadilan Sejahtera ini memprediksi Trump akan berfokus pada industri dalam negeri. Akibatnya, kebijakan Trump berpotensi memukul industri dalam negeri Indonesia. "Industri dalam negeri masih banyak yang menggunakan bahan baku impor," ujar dia.
ARKHELAUS W