INFO JABAR - Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) akan mengirimkan guru dan pengawas sekolah ke pelosok atau daerah terpencil terkait program alih kelola SMU dan SMK. Tujuannya untuk pemerataan kualitas pendidikan agar para siswa di pelosok juga mendapatkan pengajar yang berkualitas.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan saat memberikan pengarahan kepada 450 Pengawas SMU dan SMK se-Jabar di Aula Kantor Dinas Pendidikan Jabar, Bandung Kamis, 12 Januari 2017 mengatakan pengawas berprestasi akan dipilih menjadi kepala sekolah di daerah-daerah terpencil.
"Saya ingin pemerataan kualitas pendidikan di pelosok seperti Jampang Kulon, Ujung Genteng, Blanakan, dan Cilaut Eureun. Karena itu para pengawas yang hebat dan berprestasi akan ditempatkan jadi kepala sekolah di daerah tersebut,” ujarnya.
Menurut Aher, sejak 1 Januari 2017, Pemprov Jabar berkomitmen untuk pemerataan kualitas pendidikan di seluruh daerah di Jabar. Bagi tenaga didik yang ditempatkan di pelosok akan ada penghargaan khusus dalam bentuk tunjangan tambahan. Perbedaan fasilitas dan akses infrastruktur yang dimiliki daerah tersebut juga menjadi pertimbangan.
"Tentu nanti ada biaya kemahalan dalam bentuk tunjangan yang ditingkatkan. Tidak adil kan kalau seseorang ditugaskan di Pameungpeuk sama penghargaannya dengan yang ditugaskan di kota Bandung," ujar Aher.
Selain itu, dengan pengalihan kewenangan SMU dan SMK, tahun ini Pemprov Jabar akan membangun 2500 Ruang Kelas Baru (RKB) untuk sekolah negeri maupun swasta. Untuk itu Aher berpesan kepada para pengawas untuk meningkatkan supervisi sekolah-sekolah di bawah pengawasannya dan memastikan kurikulum serta pengajaran berkualitas berjalan baik. "Pengawas juga harus memastikan sekolah itu nyaman bagi siswa," kata Aher.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jabar Ahmad Hadadi mengatakan, pascaalih kelola SMU dan SMK, pihaknya melakukan penguatan khususnya kepada beberapa unit pelaksana teknis daerah (UPTD) yang baru saja dibentuk. "Kami kemarin memperkuat pengokohan UPTD yang ada di Ciayumajakuning, kemarin juga kami sudah kumpulkan seluruh kepala sekolah untuk pengarahan dan penguatan," ujarnya.
Hadadi berharap alih kelola SMU dan SMK meningkatkan kualitas pendidikan. Dinas Pendidikan menargetkan Provinsi Jawa Barat dapat menyelenggarakn UNBK dengan sukses minimal di angka 80 persen.
"Target kami adalah sukses UNBK Jabar. Kami juga ingin meningkatan APK untuk sekolah menengah yang saat ini baru di angka 67 persen dan komitmen kami di tahun 2018 APK masyarakat Jabar bisa di atas 90 persen," ucap Hadadi. (*)