TEMPO.CO, Yogyakarta - Calon Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti akhirnya menyatakan akan hadir dalam debat Pemilihan Kepala Daerah Kota Yogyakarta yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPUD) Kota Yogyakarta.
Di DKI Jakarta, Calon Gubernur Agus Harimurti Yudhoyono, pun akhirnya melakukan debat resmi yang diselenggarakan KPUD. Ia tidak hadir dalam debat lainnya yang mempertemukan calon pasangan lainnya yang dilaksanakan beberapa media sebelumnya.
Simak:
Deklarasi Anti Hoax, Yogyakarta Gunakan Simbol Semar
Kadin : Debat Cagub DKI Jakarta Belum Jawab Masalah Ekonomi
Dalam beberapa kesempatan ketika diundang dalam diskusi oleh sejumlah organisasi non-pemerintah maupun media massa, Haryadi tidak datang. Misalnya ketika diundang dalam diskusi bulanan Institute for Research and Empowerment di Joglo Winasis kompleks kantor IRE, Kabupaten Sleman, Senin, 31 Oktober 2016. Waktu itu Haryadi tidak datang dengan alasan sedang kampanye dan mewakilkan kepada timnya. Sedangkan, Calon Wali Kota Imam Priyono datang.
Calon Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, mengatakan akan hadir saat debat digelar KPU Kota Yogyakarta. “Bukan tidak peranh datang saat ada diskusi. Kalau dicermati undangannya kan bisa diwakili tim dari pasangan calon. Debat oleh KPU saya akan datang,” kata Haryadi ketika dihubungi, Ahad, 15 Januari 2017.
Baca juga:
Mengapa THR Sriwedari Sudah 30 Tahun Harus Pindah?
Haryadi mengatakan telah menyiapkan materi untuk debat itu bersama tim sukses dari partai pendukungnya. Materi yang ia siapkan di antaranya program atau kebijakan yang akan datang. “Persiapannya biasa-biasa saja. Yang jelas memastikan bagaimana program bisa terlaksana,” kata dia.
Rifki Listyanto, Tim sukses pasangan calon Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti dan wakilnya, Heroe Purwadi, mengatakan tim sukses pasangan itu mengatakan Haryadi tidak hadir dalam beberapa undangan karena temanya tidak spesifik. Ia menuduh diskusi itu bisa dimanfaatkan untuk ajang kampanye negatif calon. “Kami tahu karakter calon lain,” kata Rifki.
Menurut dia, pasangan calon lain seolah memainkan opini kalau pasangan itu bersih. Padahal, semua calon orang lama yang sebelumnya bekerja di pemerintahan Kota Yogyakarta. Hanya satu calon, yakni Heroe Purwadi yang bukan berlatar belakang pejabat pemerintah. “Jika tema diskusi spesifik contoh perempuan, pendidikan, dan kesehatan, maka kami siap beradu konsep. Seperti di diskusi di Gelanggang UGM,” kata Rifki.
Dalam beberapa kesempatan diskusi, Calon Wali Kota Yogyakarta, Imam Priyono memang bicara tentang maraknya perizinan hotel. Tampak saling lempar tanggung jawab. Berkali-kali Imam Priyono mengatakan sesuai aturan yang ada ia tidak punya kewenangan sebesar wali kota ihwal izin pendirian hotel. “Tidak ada sinkronisasi soal perizinan. Saya minta maaf itu kegagalan saya dan Pak Haryadi,” kata Imam dalam diskusi di IRE beberapa waktu lalu.
Antonius Fokki Ardiyanto, tim sukses Imam Priyono dan Achmad Fadli, mengatakan sangat menunggu debat Pilkada KPU itu. “Kami sangat ingin Pak Imam dan Pak Haryadi segera bertemu dan berdebat gagasan,” kata Fokki.
Ketua KPU Kota Yogyakarta, Wawan Budiyanto mengatakan terdapat enam segmen untuk setiap putaran debat. Putaran pertama akan digelar pada 20 Januari 2017 yang disiarkan secara langsung oleh stasiun TVRI. Selain tanggal 20 Januari, calon dalam Pilkada juga akan berdebat pada 27 Januari dan 3 Februari. “Kurang lebih debat antar-pasangan calon nanti sama dengan yang di Jakarta,” kata Wawan.
KPU telah memiliki sejumlah nama yang masuk dalam daftar moderator dan diskusi. Ada sejumlah tema yang diangkat dalam debat itu. Di antaranya kesejahteraan, pelayanan masyarakat, persoalan daerah, pembangunan kota, dan perlindungan anak dan perempuan. KPU membatasi 25 orang tim sukses setiap pasangan calon untuk ikut serta dalam debat.
Calon Wali Kota Yogyakarta Imam Priyono dan wakilnya Achmad Fadli disokong oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kota Yogyakarta yang meraih 15 kursi dan Partai Nasdem sebanyak satu kursi. Sedangkan, calon Wali Kota Haryadi Suyuti dan wakilnya Heroe Purwadi didukung Partai Amanat Nasional yang punya lima kursi, PKS empat kursi, Demokrat satu kursi, dan Gerindra lima kursi.
SHINTA MAHARANI I S. DIAN ANDRYANTO