Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Gus Mus Minta Jangan Pahami Quran Melalui Terjemahan

image-gnews
KH. Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus. TEMPO/Budi Purwanto
KH. Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus. TEMPO/Budi Purwanto
Iklan

TEMPO.CO, Semarang - Pengasuh Pondok Pesantren Roudlatuth Tholibin Rembang, KH Ahmad Mustofa Bisri, meminta masyarakat sebaiknya memahami kandungan kitab suci Al Quran tidak kitab yang sudah diterjemahkan. Pejabat Rois Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama periode 2014-2015 ini menyatakan, untuk memahami Al-Quran, tidak bisa hanya melalui penerjemahan kata per kata.

“Al-Quran itu tak bisa diterjemahkan. Apalagi diterjemahkan dalam bahasa Indonesia yang kosa katanya masih miskin,” kata Gus Mus dalam wawancara khusus dengan Tempo, Kamis malam (5 Januari 2017). (Wawancara lengkap: baca majalah Tempo edisi 16-22 Januari 2017).

Baca juga:
Tips Memerangi Hoax Ala Gus Mus
Gus Mus Setuju Pemerintah Blokir Situs Hoax  
Polemik Pabrik Semen Rembang Meruncing, Begini Kata Gus Mus

Gus Mus menambahkan, bangunan kata antara bahasa Arab dan bahasa Indonesia tidaklah sama. Al-Quran yang diturunkan Allah SWT di Arab mengandung banyak nuansa sastrawi. Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, nuansa sastrawi itu akan hilang.

Alumnus Studi Islam dan Bahasa Arab Universitas Al-Azhar Kairo Mesir ini mencontohkan orang Indonesia hanya memiliki kata “Zaidun berdiri”. Sedangkan bahasa Arab bisa menyatakan berbagai macam kata. Seperti zaidun qoimun, inna zaidan qoimun, qoma zaidun, yaqumu zaidun, zaidun qoma, zaidun yaqumu, inna zaidan laqoimun, inna zaidan yaqumu, kana zaidun qoimun, dan masih banyak sekali. “Dalam bahasa Arab, kata-kata itu maknanya berbeda-beda. Sedangkan bagi orang Indonesia, semua itu maknanya hanya satu: zaidun berdiri,” kata Gus Mus.

Dengan adanya jurang perbedaan itulah, ucap Gus Mus, jika kita menerjemahkan Al-Quran, kandungannya akan hilang. “Padahal nuansa dan kandungan di dalam ayat suci Al-Quran itu banyak sekali,” kata Gus Mus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gus Mus khawatir, jika umat Islam memahami Al-Quran hanya melalui terjemahan, berpotensi akan menimbulkan salah kaprah.

Gus Mus berharap semangat beragama diimbangi dengan pendalaman pemahaman agama. Menurut dia, jika ada orang bilang kembali ke Al-Quran, maka jangan hanya dimaknai kembali ke Al-Quran terjemahan Kementerian Agama. Atau kalau kembali ke hadis jangan hanya dimaknai ke kumpulan mutiara-mutiara hadis.

ROFIUDDIN

Catatan: Berita ini sudah diedit setelah menerima penjelasan lengkap dari Kiai Mustofa Bisri.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ketua Komisi VIII: Revisi UU Haji Tidak Bisa Ditunda

3 hari lalu

Jamaah haji mengelilingi Ka'bah, 1 Juli 2022. REUTERS/Mohammed Salem
Ketua Komisi VIII: Revisi UU Haji Tidak Bisa Ditunda

Revisi Undang-undang Haji perlu dilakukan untuk mengatur kewenangan Badan Haji dan Umroh sebagai lembaga yang akan mengambil alih pengelolaan ibadah haji.


Nasaruddin Umar Akan Rampingkan Lembaga di Kementerian Agama

5 hari lalu

Imam Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar, saat menghadiri undangan presiden terpilih Prabowo Subianto, Senin, 14 Oktober 2024. Nasaruddin mengatakan ditugaskan di kementerian yang tidak jauh dari kegiatannya sebagai imam besar Istiqlal. TEMPO/Nandito Putra
Nasaruddin Umar Akan Rampingkan Lembaga di Kementerian Agama

Nasaruddin Umar mengatakan Kementerian Agama akan fokus terhadap lembaga pendidikan dan yang menyangkut bimbingan masyarakat.


Nasaruddin Umar Ungkap Akan Gelar Retret di Kementerian Agama

6 hari lalu

Imam Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar, saat menghadiri undangan presiden terpilih Prabowo Subianto, Senin, 14 Oktober 2024. Nasaruddin mengatakan ditugaskan di kementerian yang tidak jauh dari kegiatannya sebagai imam besar Istiqlal. TEMPO/Nandito Putra
Nasaruddin Umar Ungkap Akan Gelar Retret di Kementerian Agama

Nasaruddin Umar mengatakan retret Kabinet Merah Putih Prabowo sangat mungkin juga diterapkan di Kementerian Agama yang dipimpinnya.


Digitalisasi Al-Quran dengan Terjemahan 4 Bahasa Daerah Segera Dimulai, Bahasa Apa Saja?

7 hari lalu

Ilustrasi Al-Quran Foto: Canva
Digitalisasi Al-Quran dengan Terjemahan 4 Bahasa Daerah Segera Dimulai, Bahasa Apa Saja?

Proses penerjemahan Al-Quran dalam empat bahasa daerah menyisakan juz 16 hingga juz 30. Kementerian Agama menargetkan rampung akhir tahun ini.


Prabowo akan Bentuk Badan Haji dan Umrah

15 hari lalu

Suasana jemaah haji kloter 16 Kabupaten Purbalingga saat dijemput keluarga usai tiba di pendopo Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Kamis 27 Juni 2024. Sebanyak 7.973 jemaah haji Indonesia mulai diterbangkan pulang ke tanah air secara bertahap dari Jeddah menuju sejumlah embarkasi yang disiapkan pemerintah. Tempo/Budi Purwanto
Prabowo akan Bentuk Badan Haji dan Umrah

Ferry berujar mereka bertiga diberi pesan oleh Prabowo untuk kompak dalam membangun sistem haji.


Kemenag Klaim Program Makan Bergizi Gratis Dapat Mengangkat Ekonomi Pesantren

20 hari lalu

ilustrasi pekan olahraga santri. kemenag.go.id
Kemenag Klaim Program Makan Bergizi Gratis Dapat Mengangkat Ekonomi Pesantren

Sementara itu, bagi pesantren yang belum memiliki unit usaha, Basnang menyarankan bahwa mereka bisa melakukan kerja sama dengan masyarakat sekitar.


Kemenag Mendata Santri yang akan Mendapat Program Makan Bergizi Gratis

20 hari lalu

ilustrasi pekan olahraga santri. kemenag.go.id
Kemenag Mendata Santri yang akan Mendapat Program Makan Bergizi Gratis

Program ini diharapkan bisa memenuhi gizi harian santri.


Kemenag Optimistis Pesantren Jadi Kekuatan Baru Ekonomi Bangsa

23 hari lalu

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memberikan sambutan dalam Wrap Up Forum yang menjadi rangkaian dari Religion Festival di Jakarta, Rabu 9 Oktober 2024. Dok Kemenag
Kemenag Optimistis Pesantren Jadi Kekuatan Baru Ekonomi Bangsa

Kemenag menyebut program kemandirian pesantren banyak manfaat, bahkan menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi nasional.


Tiba di Jakarta, Imam Besar Masjid Nabawi Ungkap Kecintaannya Terhadap Masyarakat Indonesia

26 hari lalu

Imam Besar Masjid Nabawi, Ahmad bin Ali Al-Hudhaify (kiri) tiba Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Senin, 7 Oktober 2024. TEMPO/Hammam Izzuddin
Tiba di Jakarta, Imam Besar Masjid Nabawi Ungkap Kecintaannya Terhadap Masyarakat Indonesia

Imam Besar Masjid Nabawi, Ahmad bin Ali Al-Hudhaify tiba Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Senin, 7 Oktober 2024. Ia akan berada di Indonesia hingga Jumat mendatang.


Kementerian Agama Tegaskan Tak Melayani Pernikahan Dini

26 hari lalu

Seorang mahasiswi berdemonstrasi sambil membawa poster bertuliskan
Kementerian Agama Tegaskan Tak Melayani Pernikahan Dini

Juru bicara Kementerian Agama, Sunanto, mengatakan KUA pasti menolak pernikahan dini atau di bawah umur 19 tahun.