TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) pada 2017 menyiapkan Program Aksi Regenerasi Petani/Sumber Daya Manusia (SDM) Pertanian.
Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian Pending Dadih Permana di Jakarta, Sabtu, 14 Januari 2017, mengatakan program tersebut dimaksudkan untuk mencari bibit-bibit petani muda yang mampu menguasai teknologi pertanian serta memiliki kompetensi di bidang informasi pertanian.
Baca juga: Jokowi Bagikan 12,7 Juta Hektare Hutan Sosial ke Petani
"Salah satu titik lemah pertanian kita adalah sulitnya mempertahankan kualitas produksi dan memasarkan produk-produk hingga ke luar negeri. Di sisi lain, lahan pertanian semakin berkurang dan petani pun semakin berkurang," katanya.
Karena itu, menurut dia, Gerakan Regenerasi Petani/SDM Pertanian tersebut akan dikerjakan dengan fokus agar program aksi ini betul-betul dapat melahirkan petani muda yang memiliki kompetensi sesuai kebutuhan dunia usaha dan dunia industri, sehingga pertanian menjadi profesi bagi para petani.
Pending menegaskan, guna mempercepat penumbuhan petani muda, maka Badan PPSDMP mengambil langkah konkret agar semua unit kerja lingkup lembaga tersebut dapat bahu-membahu menghasilkan petani muda yang mau bergerak atau berusaha tani dari hulu hingga hilir.
Simak pula: Prospek Pertanian 2017 Lebih Baik
Langkah konkret tersebut, antara lain, khusus untuk penyuluhan pertanian, diminta setiap penyuluh dapat melahirkan minimal lima petani muda yang dibimbing secara intensif di Balai Penyuluhan Pertanian. Kemudian di bidang pelatihan pertanian dilakukan dengan kembali menghidupkan peluang-peluang kerja sama, seperti magang, studi banding, atau kegiatan lain yang mampu mendorong generasi muda peduli terhadap pertanian dan meningkat kompetensinya.
Adapun di bidang pendidikan pertanian, selain dukungan beasiswa terhadap peminat pendidikan pertanian, juga meneruskan keberlanjutan Program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian serta mencari alternatif baru guna mendorong percepatan tumbuhnya generasi petani baru.
Kepala BPPSDMP menyatakan, selain Program Regenerasi Petani, pada tahun ini pihaknya juga menyiapkan Program Aksi Gerakan Pemberdayaan Petani Terpadu (GPPT), yang merupakan aksi lanjutan.
Baca pula: Kementan Klaim Indonesia Sudah Mandiri Benih
"Dua program tersebut merupakan strategi Badan PPSDMP dalam mendukung Kebijakan Kementerian Pertanian untuk Percepatan Swasembada dan Peningkatan Ekspor Melalui Penguatan Infrastruktur Pertanian," katanya.
Dia menyatakan, pada 2017, target produksi nasional untuk sebelas komoditas strategis pertanian yang harus dicapai adalah padi sebanyak 78,13 juta ton, jagung 25,20 juta ton, dan kedelai 1,20 juta ton. Kemudian tebu sebanyak 2,95 juta ton, daging sapi 0,64 juta ton karkas, cabai 2,16 juta ton, bawang merah 1,33 juta ton, sawit 32,66 juta ton CPO, karet 3,56 juta ton biji kering, kopi 0,75 juta ton berasan, dan kakao sebanyak 0,87 juta ton kering.
ANTARA
Baca juga:
Debat Pilkada DKI, Ahok Berharap Debat Kedua Lebih Bermutu
Kapolri Tito Karnavian: Kasus Makar Tidak Boleh Diintervensi