TEMPO.CO, Palembang - Panitia acara South Sumatera-Bonn Challenge Asia-Pacific Regional Asia High Level Roundtable Meeting menunda pelaksanaan gelaran ke-IV yang rencananya dilakukan pada bulan depan di Palembang. Penundaan dilakukan untuk mematangkan persiapan, termasuk memaksimalkan kehadiran undangan para menteri terkait dari 30 negara di dunia serta duta lingkungan.
Aktor sekaligus duta lingkungan hidup, Leonardo DiCaprio, termasuk yang diharapkan kehadirannya. Farhat Syukri, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumatera Selatan, menjelaskan, pihaknya akan berkoordinasi dengan gubernur perihal undangan untuk pemain film Titanic itu. "Akan kami sampaikan terlebih dulu kepada gubernur," katanya, Sabtu, 14 Januari 2017.
Sebelumnya, DiCaprio dan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin sempat bertemu dalam Forum Global Leader Summit Konferensi Perubahan Iklim CoP 21 Paris. Ketika itu, DiCaprio mewawancarai Alex terkait dengan program restorasi lahan di Sumatera Selatan. Alex juga mengundang DiCaprio untuk melihat langsung bentang alam di daerahnya.
Adapun Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan Joko Imam Sentosa mengatakan kegiatan yang semula dilakukan 12-14 Februari mendatang itu akan diundur. Dia menyebutkan ada dua pilihan waktu rencana pelaksanaan, yakni 29-31 Maret atau 5-7 April 2017. "Penundaan ini merupakan hasil kesepakatan dalam rapat sebelumnya," ujar Joko.
Forum tersebut akan dihadiri para menteri dari 30 negara. Adapun sembilan negara sudah menyatakan akan hadir. Joko menjelaskan, dalam kegiatan ini, akan dilakukan pertemuan terbatas di Griya Agung serta peninjauan lapangan di Desa Sepucuk, Ogan Komering Ilir. Untuk diketahui, di Sepucuk, ada 20 hektare dari ratusan hektare lahan yang direstorasi. "Lima hektare di antaranya sudah berhasil."
The Bonn Challenge atau tantangan Bonn adalah suatu inisiatif dan ide yang besar dari pemimpin dunia yang peduli akan perubahan iklim untuk melakukan restorasi lanskap hutan yang kritis. Organisasi ini diluncurkan pertama kali pada September 2011 oleh pemerintah Jerman. Targetnya, pada 2020, berhasil merestorasi 150 juta hektare tanah kritis atau rusak dan gundul, serta ditingkatkan menjadi 200 juta hektare pada 2030 sesuai Deklarasi New York tentang Hutan Tahun 2014.
PARLIZA HENDRAWAN