TEMPO.CO, Klaten - Pelaksana tugas (Plt) Bupati Klaten Sri Mulyani mengaku belum mau berpikir terlalu jauh ihwal peluang untuk melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan suaminya, Sunarna. “Walah Mas, mengalir saja. Sekarang yang penting bagus (kerjanya). Saya enggak mikir sejauh itu,” kata Mulyani setelah menyambangi sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) pada Jumat, 13 Januari 2017.
Sunarna adalah mantan Bupati Klaten yang menjabat selama dua periode, yaitu 2005-2010 dan 2010-2015. Pada periode pertama, Sunarna berpasangan dengan Samiaji. Keduanya diusung Partai Golkar. Adapun pada periode kedua, Sunarna berpasangan dengan Sri Hartini. Mereka diusung PDI Perjuangan.
Setelah masa bakti Sunarna berakhir, tampuk kekuasaan di Klaten untuk periode 2015-2020 berpindah ke tangan Sri Hartini, yang berpasangan dengan Sri Mulyani. Duo Sri tersebut juga diusung PDIP. Sama dengan Sri Mulyani, Sri Hartini juga melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan almarhum suaminya, Haryanto Wibowo, Bupati Klaten periode 2000-2005.
Setelah Sri Hartini ditetapkan sebagai tersangka penerima suap dalam kasus dugaan jual-beli jabatan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi pada 31 Desember lalu, Sri Mulyani ditugaskan menjadi Plt Bupati Klaten oleh Kementerian Dalam Negeri pada 6 Januari. Jika sudah ada keputusan hukum berkekuatan tetap (inkracht) terhadap Sri Hartini, Sri Mulyani otomatis akan menjabat sebagai Bupati Klaten sampai 2020. Kendati besar peluangnya menjadi orang nomor satu di Klaten, Sri Mulyani mengklaim belum memikirkan siapa sosok yang akan menjadi wakilnya.
“Belum Mas, (masih) jauh. Enggak se… se… se… seberani itu saya memikirkan. Itu bukan ranah saya. Saya kembalikan kepada Ketua DPC (Dewan Pimpinan Cabang PDIP Klaten) ataupun partai pengusung. Dan semua penentu itu kan di pusat,” tuturnya. Adapun Ketua DPC PDIP Klaten adalah Sunarna, suami Mulyani.
Selama menjadi Plt Bupati, Mulyani berujar, hanya ada satu hal yang menjadi prioritasnya, yakni mewujudkan Klaten yang bersih dari praktek korupsi demi pelayanan prima terhadap masyarakat. "Kami lihat saja (siapa calon wakilnya). Kok, kayaknya terlalu keladuk (berani) kalau saya memikirkan itu,” kata Mulyani.
Saat ditanya ihwal persiapan memilih calon Wakil Bupati Klaten jika Sri Mulyani menjadi Bupati Klaten pada 5 Januari lalu, Ketua DPC PDIP Klaten Sunarna mengatakan, “O, itu gampang. Kalau soal itu masalah teknis kami saja.”
DINDA LEO LISTY