TEMPO.CO, Pontianak - Pasca penolakan Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia, Tengku Zulkarnain, di Kabupaten Sintang, Kamis pagi 12 Januari 2017 kemarin, polisi menyiagakan petugas berseragam di Kota Pontianak. Hari ini, majelis taklim FPI memiliki acara ziarah menuju Makam Sultan Syarif Abdurrahman, pendiri Kota Pontianak.
Kepala Bidang Humas Polda Kalbar, Komisaris Besar Suhadi SW mengatakan kegiatan ormas FPI tersebut sekaligus memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
"Mereka salat Magrib dilanjutkan salat Isya berjamah di Masjid Jami Keraton Kadishut Pontianak,” katanya, Jumat 13 Januari 2017.
Baca:
Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain Ditolak Warga Dayak Sintang
Tengku Zulkarnaen Ditolak Warga Dayak, Ini Respon MUI Kalbar
Suhadi mengatakan, pemantauan dilakukan karena iring-iringan dalam jumlah banyak. Polisi berkewajiban untuk membantu agar tidak terjadi kemacetan lalu lintas, serta hal-hal yang tidak diinginkan. Makam Sultan Syarif Abdurahman terletak di Batu Layang, di pinggir Kota Pontianak.
Iring-iringan massa dengan atribut FPI ini menjadi perhatian warga Kota Pontianak, lantaran sebelumnya Ormas Dewan Adat Dayak Sintang melakukan aksi penolakan Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain, saat hendak mendarat di Bandara Susilo, Sintang. Rombongan Tengku Zulkarnain, akhirnya kembali bertolak ke Kota Pontianak. Satu peleton polisi berseragam dengan kendaraan taktis bersiaga di depan Polsek Pontianak Selatan, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan hingga dini hari.
Berikut adalah kronologis insiden yang kemarin terjadi versi Polda Kalimantan Barat:
- Pukul 09.30 WIB, di Gedung Pancasila Kelurahan Alai Kecamatan Sintang Kabupaten Sintang, persiapan kegiatan pelantikan pengurus DAD Kabupaten Sintang, yang rencananya akan dilakukan oleh Ketua Umum DAD Provinsi Kalbar sekaligus Gubernur Kalbar, Cornelis.
- Pukul 09.45 WIB, para pemuda Dayak Kabupaten Sintang berjumlah sekitar 30 orang menggunakan 3 unit mobil yang dipimpin oleh Andreas bergerak dari Gedung Pancasila menuju ke Bandara Susilo Sintang untuk menjemput kedatangan Ketua Umum DAD Kalbar Cornelis. Pada saat menunggu kedatangan Cornelis, para Pemuda Dayak DAD Sintang mendapatkan informasi tentang adanya kedatangan Wasekjen MUI, Tengku Zulkarnain.
- Pukul 10.30 WIB, pesawat mendarat, kemudian disambut aksi penolakan ormas. Wasekjen MUI Pusat Tengku Zulkarnain, beserta rombongan tidak jadi turun dari pesawat dan langsung meninggalkan Kab. Sintang menggunakan pesawat Garuda Indonesia menuju Pontianak.
Baca juga:
Warga Tolak Tengku Zulkarnain MUI, Ini Kata Dewan Adat Dayak
Jokowi Jamu Makan Siang Ketua Muhammadiyah, Ini Menunya
Berikut ini kronologis versi Luthfie Hakim, Komisi KUMDANG MUI Pusat:
- Kejadian di bandara Sintang 12 Januari 2017 pukul 10.30 WIB, ketika Tengku Zulkarnaen akan turun dari Pesawat Garuda (Twin Otter), sewaktu akan turun dari pesawat dihadang sekitar 30 orang berbusana daerah. Tengku Zulkarnaen sempat ditarik-tarik bajunya dan sebilah mandau menyerangnya namun tidak mengenai.
- Dua orang polisi naik ke atas pesawat meminta Tengku Zulkarnaen tidak turun. Tengku Zulkarnaen menyatakan akan tetap turun. Namun setelah polisi meminta tidak turun demi keamanan, akhirnya dia tidak jadi turun dan pesawat kembali tinggal landas menuju Pontianak.
- Kehadiran Tengku Zulkarnaen di Sintang atas undangan resmi Bupati Sintang untuk memberikan ceramah Maulid Nabi SAW. Bupati sangat kecewa dengan penghadangan tersebut dan menyatakan kegiatan Peringatan Maulid Nabi dengan penceramah Tengku Zulkarnaen akan tetap dilakukan dengan pengawalan penuh aparat kepolisian.
- Tengku Zulkarnaen datang ke Sintang hanya berdua dengan putranya Lukman Hakim. Jadi tidak benar bila dikatakan Tengku Zulkarnaen bertiga dengan salah satunya anggota FPI.
ASEANTY PAHLEVI