TEMPO.CO, Klaten - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menantang Pelaksana Tugas Bupati Klaten Sri Mulyani agar mengadakan promosi terbuka atau lelang jabatan untuk mengisi kekosongan sembilan jabatan dalam Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) 2017.
“Ini peluang, bro! Saya sudah bilang dan beliau (Mulyani) berkenan. Saya nembungke (mintakan untuk) anda, nggak usah nyogok (nyuap) aku,” tutur Ganjar kepada 720 pejabat yang baru dilantik di Pendopo Komplek Pemkab Klaten pada Kamis, 12 Januari 2017.
Dengan gaya bercanda yang khas, dalam pidatonya Ganjar berkali-kali menyindir ihwal praktik suap yang sudah menjadi kebiasaan di kalangan pejabat. "Anda boleh menawar dengan ikut tes. Boleh membayar, tapi dengan kemampuan dan kompetensi. Bukan dengan duit,” kata Ganjar.
Di luar kejadian operasi tangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi di Kabupaten Kebumen dan Klaten beberapa waktu lalu, Ganjar mengaku sering menerima laporan dari berbagai kalangan. “Kalau proyek biasa, (dipotong) lima persen. Kalau tertangkap ya nasib. Jabatan juga biasa, Rp 30 - 40 (juta rupiah). Tidak usah dijawab, tapi dirasakke (dirasakan dalam hati),” Ganjar bercerita.
Baca juga:
Bupati Klaten Ditangkap, Ganjar: ke KPK untuk TOT bukan OTT
Soal Palu-Arit di Uang Baru, Ini Langkah Menteri Sri Mulyani
Kiat Membuat Payudara Tetap Sehat dan Indah
Pada medio Oktober 2016, KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Kebumen. Di pengujung 2016, 30 Desember, komisi antirasuah melakukan OTT di Klaten. Kedua OTT itu sama-sama berkaitan dengan kasus dugaan jual-beli jabatan. Dari OTT di Klaten, KPK telah menetapkan Bupati Klaten Sri Hartini dan Kepala Seksi SMP Dinas Pendidikan Klaten sebagai tersangka penerima dan pemberi suap.
Untuk mekanisme lelang terbuka guna mengisi jabatan eselon II, Ganjar telah menyiapkan metode yang selama ini dipakai di Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Untuk tiap satu jabatan, Ganjar biasa meminta dua-tiga calon yang lolos seleksi.
Syaratnya, para calon itu bersedia memenuhi target yang ditentukan, rela membagikan nomor teleponnya kepada masyarakat, dan menjawab semua keluhan rakyat lewat media sosial. “Saya baca track record (rekam jejak) mereka. Saya uji sama Pak Heru (Wakil Gubernur Jawa Tengah) untuk memilih satu orang. Yang penting jangan sampai ada uang,” ujar Ganjar.
Sedangkan untuk pengisian jabatan eselon III dan IV, Ganjar menawarkan sistem talent scouting (penelusuran kader potensial). “Materi tes instrumennya saya punya, silakan jika akan dipakai. Setelah itu akan terjadi kompetisi yang bersih dan sehat,” kata Ganjar.
Pelaksana Tugas Bupati Klaten Sri Mulyani mengaku siap menjawab tantangan Ganjar untuk mengadakan promosi terbuka (lelang jabatan). “Ya setuju sekali. Kemarin kan sudah ada kejadian (OTT oleh KPK). Sekarang saatnya kita sama-sama membuktikan kalau Klaten berani transparan,” kata Sri Mulyani yang sebelumnya menjabat Wakil Bupati Klaten.
DINDA LEO LISTY