TEMPO.CO, Mataram - Kementerian Pariwisata menyediakan dana Rp 400 miliar untuk membantu pemasaran pariwisata daerah yang memerlukan uang agar kunjungan wisatawan mancanegara di wilayah tersebut meningkat. Dana itu bisa digunakan untuk bantuan promosi, antara lain mendorong maskapai penerbangan asing membuka rute langsung ke suatu daerah.
Deputi Menteri Bidang Pemasaran Mancanegara I Gde Pitana mengemukakannya dalam workshop “Pembangunan Kapasitas Wisata ASEAN-Korea” di Sheraton Senggigi Beach Resort, Kamis, 12 Januari 2017. Jika Nusa Tenggara Barat ingin merintis dibukanya rute mancanegara, Kementerian Pariwisata siap membantu. “Bisa separuh seandainya memerlukan Rp 1 miliar,” kata Pitana.
Menurut dia, saat ini Indonesia kekurangan empat juta kursi untuk keperluan akses 15 juta penumpang pesawat udara dari luar negeri ke Indonesia.
Sekretaris Jenderal The ASEAN-Korea Center Kim Young-sun mengungkapkan kendala berupa penerbangan langsung. “Penerbangan ini keharusan karena kebutuhan disesuaikan dengan banyaknya minat ke Lombok,” ujarnya.
Dia mengatakan wisatawan Korea menyukai keindahan alam wisata pantai dan juga pegunungan. Sebelumnya, wisatawan asal Korea sudah dikenal sejak belasan tahun lalu datang ke Lombok untuk berbulan madu atau berwisata bersama keluarga.
Karena itu, menurut Wakil Duta Besar RI di Korea Selatan Cecep Herawan, perlu dikembangkan daya tarik destinasi wisata keluarga. “Setahun sebelumnya sudah harus dibangun promosinya,” ucap Cecep.
Menurut dia, biasanya orang Korea melakukan perjalanan wisata jika negerinya sedang dilanda musim dingin hingga minus 7 derajat Celsius. Biasanya musim dingin terjadi selama empat bulan sejak Desember. Cecep Herawan juga mengatakan potensi wisata golf sangat diminati orang Korea.
SUPRIYANTHO KHAFID