Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aksi Mahasiswa 121 di Bandung, 3 Hal Jadi Sorotan  

image-gnews
Ilustrasi demo/unjuk rasa. Toulousestreet.com
Ilustrasi demo/unjuk rasa. Toulousestreet.com
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Aksi serempak Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia berlangsung salah satunya di Bandung, Jawa Barat, yang dipusatkan di depan Gedung Sate.

“Ini bagian dari BEM Seluruh Indonesia yang mengatasnamakan Aksi Bela Rakyat 121 yang berlangsung di 19 titik di Indonesia,” ucap Koordinator BEM Seluruh Indonesia Wilayah Jawa Barat Ahmad Fauzi di sela aksi itu di Bandung, Kamis, 12 Januari 2017.

Fauzi mengatakan ada delapan kampus yang mengkonfirmasi kehadirannya dalam aksi hari ini. Berdasarkan pantauan Tempo, lebih dari 50 mahasiswa menggelar aksi di depan gerbang Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung. Dalam aksinya, mereka membawa spanduk yang isinya mengkritik Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Menurut Fauzi, ada tiga hal yang menjadi sorotan aksi mahasiswa itu, yakni harga komoditas yang naik, pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 yang menaikkan tarif pengurusan surat tanda nomor kendaraan (STNK), serta naiknya tarif listrik dan BBM nonsubsidi yang diputuskan Pertamina. “Instruksinya dari BEM Pusat, sama, kita menuntut mengenai tiga hal itu,” ujarnya.

Fauzi menuturkan komoditas yang harganya naik misalnya cabai, yang naik dua-tiga kali lipat. Kenaikan itu dinilai tidak wajar hingga meresahkan masyarakat. “Alasannya kelangkaan, tapi dirasa tidak wajar kenaikannya begitu besar,” ucapnya.

Lalu soal naiknya harga BBM nonsubsidi oleh Pertamina dinilai salah. “Seharusnya diputuskan oleh kementerian, tapi ini keputusannya dikeluarkan Pertamina, badan usaha itu sendiri,” kata Fauzi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terakhir, soal terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2016 yang menaikkan tarif pengurusan STNK dinilai menjadi gambaran ada yang salah dalam pengelolaan pemerintah. “Dalam hal komunikasi saja sudah banyak kesalahan, di lempar-lempar permasalahan mengenai STNK kemarin. Jadi rakyat diajak main tebak-tebakan,” ujarnya.

Fauzi menuturkan aksi mahasiswa ini menginginkan pemerintah bisa menyelesaikan persoalan-persoalan yang malah membebani masyarakat. “Kalau, misalnya, kami tidak didengar, kemungkinan kami akan menggelar aksi lagi,” ucapnya.

Dia mengklaim aksi kali ini diikuti perwakilan BEM dari delapan kampus di Jawa Barat, di antaranya Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Padjadjaran, Universitas Islam Indonesia, Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon, dan Universitas Pasundan. Aksi itu dijaga puluhan polisi berseragam yang berjajar di depan pintu gerbang Gedung Sate.

AHMAD FIKRI 

 


Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

17 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

25 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

25 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?


4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

28 hari lalu

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di pinggir jalan. (ANTARA)
4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?


Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

41 hari lalu

Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menunjukkan surat suara pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di TPS 02 Desa Kanekes, Lebak, Banten, Rabu, 14 Februari 2024. Dilarangnya penggunaan listrik di wilayah adat Suku Badui tersebut membuat perhitungan surat suara Pemilu 2024 pada malam hari hanya menggunakan senter. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.


Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

42 hari lalu

Anggota KPPS dalam proses  penghitungan kertas surat suara untuk presiden dan wakil presiden dalam pemilu 2024 di TPS 59 Kelurahan Bedahan Depok, 14 Februari 2024. Pasangan Prabowo-Gibran memenangi perolehan suara di TPS ini 220 suara, Anies-Muhaimin dengan 100 Suara dan pasangan Ganjar-Mahfud dengan 23 Suara dan 1 suara tidak sah. TEMPO/Amston Probel
Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.


Rekomendasi 8 Hotel Kapsul Murah Di Bandung

44 hari lalu

Hotel kapsul Bobobox di Hotel Nyland Cipaganti, Bandung, Jawa Barat. Sumber: Booking.com
Rekomendasi 8 Hotel Kapsul Murah Di Bandung

Terdapat sejumlah hotel kapsul dengan harga miring di Bandung. Saat liburan selalu penuh.


Antisipasi Hujan, Pemkot Bandung Siapkan 736 Sekolah Dijadikan TPS

44 hari lalu

Ilustrasi pemilu. REUTERS
Antisipasi Hujan, Pemkot Bandung Siapkan 736 Sekolah Dijadikan TPS

Penjabat Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono menyampaikan terdapat beberapa TPS yang berada di wilayah potensi titik banjir.


Kota Bandung Tertibkan Jaringan Kabel Fiber Optik Udara Mulai Juni 2024

52 hari lalu

Pejalan kaki melintas di antara kabel fiber optik yang berada di jalur pedestrian, kawasan Kramat Raya, Jakarta, Senin, 11 November 2019. ANTARA
Kota Bandung Tertibkan Jaringan Kabel Fiber Optik Udara Mulai Juni 2024

Pemkot Bandung bekerja sama dengan PT Bandung Infra Investasma (BII) dan PT Jaringan Pintar Bersama (JBB) untuk menertibkan kabel fiber optik.


4 Destinasi Wisata di Kota Cimahi: Curug Sampai Kampung Buyut yang Sempat Viral

58 hari lalu

Kampung Buyut Cipageran. Instagram
4 Destinasi Wisata di Kota Cimahi: Curug Sampai Kampung Buyut yang Sempat Viral

Secara geografis, kota ini terletak di sebelah barat Kota Bandung. Kota Cimahi menawarkan beragam wisata alam yang menarik untuk dikunjungi.