TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Sub Direktorat Pembinaan Umrah Kementerian Agama Arfi Hatim mengatakan sebanyak 900 orang jemaah umrah dari Indonesia tertahan di Arab Saudi. Ratusan jamaah tersebut mulai tertahan pada 4, 6, dan 7 Januari 2017.
Namun Arfi mengatakan beberapa dari mereka sudah bisa kembali ke Tanah Air pada 7 hingga 9 Januari 2017. “Sudah ada yang kembali dan proses pulang,” kata dia kepada Tempo di Jakarta, Selasa, 10 Januari 2017.
Arfi menuturkan sebanyak 900 jemaah tersebut adalah jamaah umroh dari beberapa gelombang. Mereka juga tidak dari daerah yang sama. Sebagian besar berasal dari DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Kementerian Agama kini masih mendata persoalan-persoalan yang terjadi sehingga membuat 900 jemaah umrah tertahan di Saudi Arabia. Arfi mengatakan mereka berangkat dari beberapa macam biro travel umrah. Bahkan sebagian berasal dari biro travel yang tidak terdaftar di Kementerian Agama. Namun ia tidak memungkiri bahwa mayoritas mereka menggunakan travel yang sudah berizin dari pemerintah.
Menurut Arfi, pihaknya kini fokus pada pemulangan jemaah yang masih tertahan di Saudi Arabia. Langkah yang ditempuh adalah mendesak pihak penyelenggara untuk mengurus pemulangan jemaahnya. Ia mengatakan saat ini masih mengklarifikasi dan mengumpulkan data perihal 900 jemaah dan biro travel yang digunakan.
Baca Juga:
Arfi mengaku belum mengetahui pasti kesalahan terjadi pada penyelenggara atau pihak lain. Namun sejauh ini, informasi yang didapat kesalahan diduga dilakukan oleh pihak maskapai Flynas yang menghentikan penerbangan. “Kami klarifikasi dan kumpulkan data, selanjutnya akan dibahas oleh tim terkait sanksi,” kata dia.
DANANG FIRMANTO