TEMPO.CO, Yogyakarta - Indonesia dan Afganistan menggelar pameran bersama tentang pengaruh Buddha melalui situs, yang menjadi warisan dunia di Atrium Galeria Mall Yogyakarta pada pada 10 hingga 15 Januari 2017.
Penyelenggaranya adalah United Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) Jakarta, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, dan Kementerian Informasi dan Budaya Republik Islam Afghanistan.
Pameran untuk masyarakat umum itu diberi nama “Crossroad of Cultures: Bamiyan and Borobudur” mengaitkan warisan budaya UNESCO yaitu Candi Borobudur di Indonesia dan Lembah Bamiyan di Afganistan. Pameran menggambarkan informasi penting sejarah pengaruh Buddha pada dua negara melalui berbagai koleksi.
Tujuan pameran itu meningkatkan kesadaran pentingnya melestarikan dan menjaga warisan budaya, meningkatkan dialog lintas budaya. "Juga memahami Indonesia dan Afganistan melalui dua ikon warisan dunia, yaitu Candi Borobudur dan Lembah Bamiyan," kata panitia acara, Ray Hamungkasi, melalui siaran pers tertulis, Selasa, 10 Januari 2016.
Kegiatan itu juga bertujuan mendukung rekonsiliasi dan rekontruksi perdamaian di Afganistan. Selain itu untuk memperkuat pengelolaan warisan dunia dan museum. Yang tidak kalah penting adalah mendukung dialog lintas budaya antar-Indonesia dan Afghanistan melalui penguatan kerjasama bidang kebudayaan antara negara-negara Selatan.
Panitia juga menggelar workshop komunitas industri kreatif yang merupakan dampingan UNESCO di kawasan Candi Borobudur dan Prambanan. Workshop berupa membatik, membuat jumputan, dan keramik.
Indonesia dan Afganistan menjalin hubungan diplomatik selama enam dekade. Afganistan negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia dan membuka kedutaan di Jakarta pada 1954.
Perjanjian persahabatan Indonesia-Afganistan pertama diteken pada 24 April 1955. Presiden pertama Indonesia, Soekarno mengunjungi Afganistan pada 1961.
Selama satu setengah dekade terakhir, Afganistan telah berbenah dari perang yang mencabik negeri itu. Pada 2001,rezim barbar Taliban menghancurkan Lembah Bamiyan dengan patung Buddha.
SHINTA MAHARANI