Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apel Bela Negara: Sampai Kiamat NU Dukung NKRI  

Editor

Elik Susanto

image-gnews
Ketua PWNU Jawa Timur Mutawakil Alallah (kanan) bersama Rois Syuriah Kiai Miftachul Ahyar dan Wakil Rois Syuriah Kiai Ali Masyuri (kiri). TEMPO/Fatkhurrohman Taufiq
Ketua PWNU Jawa Timur Mutawakil Alallah (kanan) bersama Rois Syuriah Kiai Miftachul Ahyar dan Wakil Rois Syuriah Kiai Ali Masyuri (kiri). TEMPO/Fatkhurrohman Taufiq
Iklan

TEMPO.CO, Pacita -  Lebih dari 10 ribu warga nahdliyin dari berbagai daerah di Jawa Timur berikrar kesetiaan terhadap konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Acara ini dihadiri Komandan Resort Militer (Danrem) 081/Dhirotsaha Jaya Madiun Kolonel Inf Piek Budiakto, mewakili Pangima Kodam V Brawijaya Mayor Jenderal I Made Sukadana.

Sejumlah tokoh dan ulama Jawa Timur hadir dalam acara yang berlangsung di Pantai Pancer Door, Kabupaten Pacitan, Minggu, 8 Januari 2017, tersebut. Salah satunya Ketua Pimpinan Wiayah NU Jaawa Timur KH Hasan Mutawakil Alallah.

Baca: TNI Akui Latih FPI Bela Negara

Apel dimulai pukul 08.00 WIB. Diawali dengan upacara bendera dan dilanjutkan dengan yel-yel semangat warga nahdliyin serta maklumat dukungan NU terhadap konsep bernegara NKRI serta Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

"Ini menjadi komitmen kebangsaan NU. Di tengah indikasi adanya gerakan yang tidak menerima dan mempertanyakan pilar-pilar kebangsaan, masih ada generasi muda Indonesia yang cinta negerinya. Masih ada kader-kader bangsa yang siap membela Tanah Air-nya, masih ada kader-kader Nahdlatul Ulama yang selalu siap berikrar setia membela NKRI," kata Hasan Muttawakil Alallah.

Baca: Penjelasan TNI Soal Latihan Bela Negara dengan FPI

Hasan Muttawakil  mengatakan, cinta Tanah Air merupakan bagian dari jihad fisabilillah. Selain menjadi ajaran Nabi Muhammad SAW, menurut Hasan, jihad membela Tanah Air juga meruoakan teladan yang selalu diajarkan para pendiri NU.

"Bukti dan contoh (teladan) itu adalah dengan dicetuskannya resolusi Jihad. Atas nama kehormatan diri sebagai umat beragama, sebagai bangsa Indonesia dalam melawan penjajah yang akan merampas kemerdekaan RI saat itu (1945)."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hasan Muttawakil menegaskan, semangat resolusi jihad itu tetap dijaga NU hingga sekarang."Oleh karena itu, jangan diragukan lagi. Sampai kiamat, Nahdlatul Ulama akan terus menjaga pilar-pilar kebangsaan. Ini merupakan implementasi dari keimanan (Nahdliyin)," ujar Hasan Muttawakil.

Kolonel Inf Piek Budiakto menyatakan, apel kebangsaan memiliki nilai strategis dalam situasi bangsa seperti saat ini.  Banyaknya ujian terhadap komitmen membangun pluralisme dan toleransi, di antaranya dengan maraknya pemaksaan paham keagamaan tertentu serta ancaman paham komunisme, semangat persatuan sangat dibutuhkan.

"TNI sangat berharap tumbuhnya pola pikir, sikap, dan tindakan komponen anak bangsa yang memiliki komitmen teguh terhadap persatuan bangsan dan tetap tegaknya NKRI," kata Piek Budiakto yang menyampaikan pesan Pangdam V Brawijaya Mayor Jenderal I Made Sukadana.

Menurut Piek Budiakto, peran strategis NU telah ditunjukkan dalam komitmennya turut mengawal NKRI yang mengedepankan sikap politik kebangsaan yang dilandasi nilai-nilai tawasud, tawazun, tasamuh, i'tidal, dan amar ma'ruf nahi munkar.

Arubaidi, Wakil Ketua PWNU Jatim sekaligus Ketua Apel Kesetiaan NKRI,  mengatakan ini digelar NU untuk meneguhkan komitmen dukungan terhadap NKRI. Sebab, fenomena politik belakangan memuncul wacana yang mempersoalkan konsep bernegara di Indoensia dan penerapan sistem pemerintahan kekhalifahan ala Timur Tengah menjadi alasan NU menggelar aksi spontan apel kesetiaan NKRI tersebut.

"Kami ingin mengingatkan kepada seluruh elemen bangsa, bahwa siapapun apakah itu komunitas masyarakat muslim, nonmuslim, atau berbasis kelompok suku etnis dan lain sebagainya, NKRI adalah sebuah konstruksi kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang sudah menjadi keputusan final para pendiri bangsa, dari lintasagama, etnis dan budaya yang harus tetap dijaga," kata Arubaidi.

ANTARA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bamsoet Tegaskan FKPPI Harus Mampu Menjaga Pemilu Damai

21 Januari 2024

Bamsoet Tegaskan FKPPI Harus Mampu Menjaga Pemilu Damai

Bamsoet menegaskan peran Front Keadilan Pemuda dan Pemudi Indonesia (FKPPI) sebagai bagian integral dari bela negara, yang harus mampu menjaga kelancaran Pemilu 2024.


Hari Bela Negara Tak Bisa Dipisahkan Peran Sjafruddin Prawiranegara Presiden PDRI yang Dilupakan

19 Desember 2023

Sjafruddin Prawiranegara. Foto: life.com
Hari Bela Negara Tak Bisa Dipisahkan Peran Sjafruddin Prawiranegara Presiden PDRI yang Dilupakan

Ditetapkannya Hari Bela Negara tak bisa dipisahkan dari peran Sjafruddin Prawiranegara Presiden Indonesia saat PDRI.


SBY Tetapkan 19 Desember Hari Bela Negara, Apa Alasannya?

19 Desember 2023

Serka Iswanto dari Denmatra 2 Kopasgat melakukan terjun payung dengan membawa bendera Merah Putih raksasa dalam gladi bersih Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Lapangan Silang Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat, Selasa 3 Oktober 2023. Gladi bersih yang diikuti 4.630 personel dan 130 alutsista dari tiga matra TNI tersebut digelar untuk persiapan HUT TNI pada Kamis (5/10). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
SBY Tetapkan 19 Desember Hari Bela Negara, Apa Alasannya?

Peringatan Hari Bela Negara ditetapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhyono untuk mengenang jasa-jasa pahlawan dalam mendirikan Pemerintah Darurat Republik Indonesia pada 19 Desember 1948


Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.


Bamsoet: Empat Pilar MPR dan Bela Negara Saling Menguatkan

1 Agustus 2023

Bamsoet: Empat Pilar MPR dan Bela Negara Saling Menguatkan

Pancasila sebagai dasar negara, landasan ideologi, falsafah, dan sumber etika moral memberikan nafas sekaligus arah tujuan dalam upaya bela negara


Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kanan) dan Ketua DPP PKB Yusuf Chudlori (kiri) berbincang dalam rapat pleno Pemenangan Pilpres dan Pileg  2024 di gedung DPP PKB, Jakarta, Senin, 19 Juni 2023. Rapat pleno DPP PKB tersebut memutuskan Muhaimin Iskandar tidak boleh memberikan keterangan apa pun atau berbicara terkait dengan Pilpres 2024 dan memutuskan untuk tetap maju menjadi Capres atau Cawapres 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.


Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

16 April 2023

Para kiai muda dan gus se-Jawa berikrar untuk memberdayakan NU di depan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada acara bertajuk
Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas


Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

5 Maret 2023

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.


Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

19 Februari 2023

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

Sebelum vonis dijatuhkan, berbagai lobi dilancarkan untuk meringankan hukuman Ferdy Sambo.


Indicting Indosurya, Again

13 Februari 2023

Indicting Indosurya, Again

THE West Jakarta District Court acquitted the owner of Indosurya Saving and Loan Cooperative, Henry Surya, despite ...