TEMPO.CO, Nunukan - Prajurit Batalion Infanteri 611/Awang Long diminta menjaga kehormatan dan martabat selama bertugas menjaga wilayah perbatasan RI-Malaysia di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Yonif 611/AWL Mayor Infanteri Sigid H.P. seusai upacara penyambutan di Pelabuhan Tunon Taka, Kabupaten Nunukan, Ahad, 8 Januari 2017, menegaskan kepada prajuritnya agar tidak melakukan pelanggaran sedikit pun saat menjaga wilayah perbatasan yang dapat merusak citra TNI AD.
Ia juga menekankan kepada prajuritnya untuk tetap menjalankan perintah atasan sebagaimana tugas dan tanggung jawab yang dibebankan negara dan pemerintah menjaga keamanan wilayah perbatasan RI-Malaysia di Kabupaten Nunukan.
"Jangan sekali-kali melakukan pelanggaran selama bertugas di wilayah perbatasan yang dapat merusak citra satuan dan tetap menjunjung tinggi kedaulatan NKRI di wilayah perbatasan RI-Malaysia ini," kata Sigid H.P. saat memberikan pengarahan kepada prajuritnya seusai upacara penyambutan.
Pada kesempatan itu Dansatgas Pamtas Yonif 611/AWL berpesan pula agar para prajurit mencegah orang-orang yang dengan segala upaya masuk ke wilayah NKRI secara ilegal. "Dan waspadai upaya-upaya yang dapat merongrong keutuhan negara dan bangsa."
Prajurit Yonif 611/AWL ini akan menjalankan tugas menjaga keamanan wilayah perbatasan di Kabupaten Nunukan selama sembilan bulan dengan menempati 19 pos perbatasan.
Sigid HP menyatakan, Yonif 611/AWL yang selalu berhasil menjalankan penugasan negara agar tetap dijaga dengan sebaik-baiknya dengan tidak melakukan pelanggaran.
ANTARA
Baca juga:
TNI Bantah Ada Pengeroyokan Wadan Yonif 312 oleh Anggotanya