TEMPO.CO, Jakarta - Bambang Tri Mulyono, penulis buku Jokowi Undercover, dikenal sebagai pribadi yang tegas dan bicara apa adanya. Bambang juga dikenal berani berdebat dengan siapa saja, apalagi jika dasarnya adalah benar. Tidak peduli lawan bicaranya adalah orang tua, kakaknya, atau orang terhormat sekalipun.
“Berani berdebat adik saya itu,” kata Endang Suhartini, 62 tahun, kakak sulung Bambang Tri, ketika ditemui di rumahnya di Desa Sukorejo, Kecamatan Tunjungan, Blora, Jawa Tengah, Kamis, 5 Januari 2016.
BACA: Bambang Tri: Menulis Jokowi Undercover untuk Membela Negara
Ini Pasal-Pasal yang Disangkakan pada Bambang Tri
Menurut Endang, sikap keras dan tegas ini menurun dari orang tua Bambang, yaitu almarhum Surohadi, pensiunan PNS di Kabupaten Blora. Orang tuanya adalah veteran perang yang kemudian beralih menjadi PNS. “Saya tahu betul, pribadi dik Mul (panggilan Bambang Tri),” kata wanita yang pernah menjadi Kepala Desa Sukorejo, Kecamatan Tunjungan, Blora ini.
Tak hanya itu, di mata saudaranya, Bambang dikenal tertutup jika ada masalah. Misalnya, jika masalah tersebut dianggap tidak ada sangkut-paut dengan keluarga besarnya. Bambang, bahkan berani menanggung risiko sendiri. "Itulah yang membuat kami kakaknya kerap khawatir," kata Endang.
Kepolisian Republik Indonesia menangkap Bambang di Kecamatan Tunjungan, Blora, pada Jumat, 30 Desember 2016. Dia ditangkap atas dugaan ujaran kebencian yang ia tulis dalam bukunya itu.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Markas Besar Polri Brigadir Jenderal Rikwanto mengatakan, saat ini, Bambang ditahan di Jakarta. "Tersangka Bambang Tri Mulyono dititipkan penahanannya di Rutan Polda Metro Jaya," kata Rikwanto dalam keterangan resminya, Sabtu, 31 Desember 2016 lalu.
SUJATMIKO