TEMPO.CO, Denpasar - Untuk mempermudah pembinaan para napi dan tahanan di Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Denpasar, Kepala Lapas Tony Nainggolan meluncurkan organisasi yang diberi nama Komunitas Anak Terali Besi alias Antrabes. Komunitas ini juga berisi para mantan warga binaan serta tokoh masyarakat yang bersedia menjadi pembimbing.
“Antrabes ini diharapkan mengganti sebutan mantan napi yang menjadi beban setelah keluar Lapas,” kata Tony, Rabu, 4 Januari 2017.
Komunitas ini sebenarnya bermula dari kegiatan warga binaan khususnya yang masih muda untuk membuat workshop dan pelatihan seperti menari, videografi, serta latihan bermusik. Tak dinyana, satu grup band telah dilahirkan dan kemudian membuat 1 album musik yang telah diluncurkan.
Grup bernama Antrabes itu juga telah diundang di berbagai event dan video mereka yang diunggah di YouTube telah ditonton ribuan orang. “Dari situ saya berpikir kenapa tidak dikembangkan lebih luas lagi,” kata Nainggolan. Komunitas juga untuk menghindari keterputusan karena adanya napi yang telah habis masa penahananannya padahal dia aktif dalam kegiatan di Lapas.
Menurut Ketua Antrabes, I Made Putu Leong, komunitas ini akan berusaha menghilangkan kesan bahwa Lapas Kerobokan adalah tempat yang menyeramkan. “Di sini kami masih bisa belajar dan bertekad untuk berubah,” ujar Leong mengenai Lapas yang dihuni lebih dari 800 orang itu. Sejumlah kegiatan konkret yang diwadahi antara lain sanggar kesenian “Semeton”, sanggar Pramuka, klub olahraga, aneka workshop dan wirausaha.
Videografer Erick EST yang menjadi anggota kehormatan menyebut, potensi komunitas ini sangat besar seperti yang ditemukannya di bidang seni . Dalam waktu singkat, peserta workshop pembuatan video telah dapat membuat video yang kemudian ditayangkan di media sosial. Penampilan band pun, menurutnya, sudah cukup layak disandingkan dengan band professional.
ROFIQI HASAN