TEMPO.CO, Jakarta - Gunung Gamalama di Ternate, Maluku Utara, aktivitasnya meningkat dan mengeluarkan abu vulkanis setinggi 1.000 meter pada Rabu, 4 Januari 2017.
Menurut Darno Lamane, Kepala Pos Pengamatan Gunung Gamalama, peningkatan aktivitas gunung itu terjadi sejak Rabu pagi. Setidaknya Rabu ini telah terjadi tiga kali gempa vulkanis jauh dengan amplitudo maksimum 4-59 milimeter dan gempa tremor harmonik sebanyak tiga kali dengan amplitudo 2-2,5 milimeter.
"Terekam juga lima kali gempa embusan dengan amplitudo maksimum 4-27 milimeter. Saat ini, Gunung Gamalama masih pada status waspada level II," ucap Darno saat dihubungi Tempo, Rabu, 4 Januari 2017.
Baca juga: Hoax, B.J. Habibie Dikabarkan Meninggal
Darno berujar, meski Gamalama tidak mengalami peningkatan status, masyarakat tetap diminta tidak mendekati puncak gunung itu hingga radius 1,5 kilometer. Hal itu karena aktivitas Gamalama saat ini tidak aman untuk pendakian.
"Rekomendasi larangan pendakian sudah kami sampaikan kepada pemerintah. Karena itu, kami berharap masyarakat sementara tidak mendekati atau beraktivitas di puncak Gunung Gamalama," ucap Darno.
Simak pula: Polisi Telusuri Penadah Telepon Seluler Perampok Pulomas
Wali Kota Ternate Burhan Abdurahman menuturkan, dengan peningkatan aktivitas Gunung Gamalama, pihaknya telah memerintahkan tim tanggap darurat bencana untuk siaga. Langkah ini diambil sebagai antisipasi dini jika Gamalama erupsi.
"Saya sudah perintahkan semua tim bencana siaga, dan saat ini saja saya masih memonitor perkembangan aktivitas Gamalama. Semoga saja tidak terjadi apa-apa," kata Burhan.
Baca pula: Per 6 Januari, Tarif Penerbitan STNK Rp 100 Ribu
Pada Agustus 2016, Gamalama sempat mengeluarkan asap tebal disertai abu vulkanis setinggi 1.000 meter yang mengarah ke barat laut Ternate. Akibatnya, Bandara Sultan Babullah, Ternate, sempat ditutup dan ratusan warga dievakuasi. Aktivitas Gamalama yang meningkat juga membuat ratusan penumpang pesawat gagal berangkat.
Gamalama merupakan satu dari empat gunung api yang ada di Maluku Utara. Setidaknya lebih dari 350 ribu jiwa mendiami kaki gunung tersebut.
BUDHY NURGIANTO
Baca: Polisi Telusuri Penadah Telepon Seluler Perampok Pulomas