TEMPO.CO, Brebes - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Brebes Eko Andalas menyatakan tanggul di tiga sungai rawan jebol. Tiga tanggul tersebut berada di Sungai Cisanggarung, Sungai Babakan, dan Sungai Pemali. “Kondisinya sudah kritis,” kata Eko kepada Tempo, Selasa, 3 Januari 2017.
Menurut Eko, tanggul-tanggul tersebut berada tidak jauh dari permukiman penduduk. Sehingga ratusan rumah di sekitarnya terancam banjir. Apalagi ketika hujan deras di wilayah Brebes Selatan, warga sekitar waswas karena khawatir air kiriman dari selatan menjebol tanggul.
Di Sungai Babakan, kata Eko, tanggul yang terancam jebol berada di Desa Ketanggungan, Kecamatan Ketanggungan. Di sana rawan banjir lantaran letak tanggul yang berada di belokan aliran sungai. “Ada ratusan rumah di sekitar tanggul itu. Kalau tanggul jebol, bisa satu desa yang terdampak,” kata Eko.
Sementara tanggul lain yang rawan jebol berada di Sungai Pemali, tepatnya di Desa Pemaron, Kecamatan Brebes. Tanggul di sana sudah puluhan tahun dibangun, tapi belum tersentuh perbaikan. Meski begitu, menurut Eko, tingkat kerawanan di tanggul tersebut tidak seperti di Sungai Babakan. “Itu masih belum terlalu parah,” kata dia.
Saat ini, tanggul yang paling rawan jebol, yakni di Sungai Cisanggarung. Tanggul ini terletak di Desa Babakan, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes. Air sungai yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat itu, Sabtu malam, 31 Desember 2016 lalu, sempat meluap dan membanjiri ratusan rumah di Desa Babakan dan Bojongsari.
Antisipasi yang dilakukan sementara ini adalah menambal tanggul yang bocor itu dengan membuat tanggul darurat, yakni menumpuk karung berisi pasir. Badan penanggulangan, kata dia, sudah menyalurkan 3.000 karung untuk mencegah luapan sungai. “Kami juga mengirimkan cerucuk bambu untuk memperkuat tanggul,” kata dia.
Warga berharap perbaikan secara permanen bisa segera terealisasi. Sebab, jika tetap menggunakan tanggul darurat, dikhawatirkan akan cepat rusak. “Apalagi intensitas hujan masih tinggi. Kami khawatir jika terjadi banjir dan menerjang tanggul, aliran sungai bisa meluap ke permukiman warga,” ujar Sekretaris Desa Babakan, Cahyoto.
MUHAMMAD IRSYAM FAIZ