TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syamsuddin Haris, mengatakan partai politik pada 2017 perlu menyiapkan kader untuk diusung pada pemilihan presiden maupun pemilihan legislatif yang dilaksanakan serentak pada 2019.
"Tahun 2019 itu sudah cukup dekat, partai politik kita semestinya sudah siap-siap menyeleksi calon mereka untuk pemilu serentak," katanya kepada Antara di Jakarta, Senin, 2 Januari 2017.
Syamsuddin menuturkan kaderisasi merupakan tugas partai politik untuk mendapatkan calon pemimpin di pemerintahan. Namun, ungkap dia, partai di Indonesia masih lemah dalam urusan seleksi dan persiapan kader tersebut.
"Misalnya saja pada Pilgub DKI 2017, ketiga calon gubernurnya bukan mewakili partai politik. Bahkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sudah melakukan seleksi pasangan pemimpin Jakarta, tapi hasil akhirnya tidak digunakan. Berarti kaderisasi di dalam partai itu gagal," kata Syamsuddin.
Karena itu, menurut Syamsuddin, kondisi tersebut perlu dijadikan pelajaran bagi para pemimpin partai untuk lebih matang menyiapkan anggotanya sejak jauh hari.
"Persiapannya itu dengan menggadang-gadang calon presiden, calon wakil presiden, dan legislatif untuk 2019 dari sekarang. Jangan kemudian 'instan' dan bersifat tiba-tiba," ucapnya.
Selain penunjukan tokoh, Syamsuddin menilai program yang kelak ditawarkan kepada masyarakat juga perlu menjadi perhatian partai.
ANTARA