TEMPO.CO, Manokwari - Sekelompok warga melakukan aksi penyerangan dan perusakan sebuah rumah di komplek Fanindi bengkel Tan di Jalan Gunung Salju, Manokwari, Senin petang, 2 Januari 2016, sekitar pukul 17.00 WIT.
Dalam aksi tersebut, seorang anggota TNI menjadi korban karena kena panah yang dilepaskan oleh warga yang melakukan aksi. "Tiga orang warga sudah diamankan. Mereka diduga sebagai otak dalam aksi tersebut,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Manokwari Ajun Komisaris Polisi Aries Diego Kakori.
Aries yang mewakili Kepala Polres Manokwaris menjelaskan, penyelidikan kasus itu masih terus dikembangkan guna mengungkap pelaku lainnya. Sementara itu aparat kepolisian mengamankan situasi sehingga aksi tidak melebar.
Kejadian bermula saat seorang pengendara sepeda motor berinisial WI menjadi korban pengeroyokan pada Minggu, 1 Januari 2017. Sebagai korban pengeroyokan, WI sudah melapor ke Polres Manokwari. Sudah dilakukan visum karena mengalami luka di kepala dan kaki.
Pihak keluarga WI ternyata tidak menerima pengeroyokan, sehingga melakukan aksi penyerangan dan perusakan rumah salah seorang warga di komplek Fanindi bengkel Tan. Adapun WI merupakan warga Komplek Kampung Bouw.
Ihwal anggota TNI yang menjadi korban panah, Aries belum bisa menjelaskannya. Dia beralasan kewenangan menjelaskannya ada pada Kepala Polres Manokwari. “Akan dikonfirmasi lebih lanjut," ujar Aries.
Hingga Senin malam, aparat kepolisian masih berjaga-jaga di sekitar lokasi untuk mengantisipasi adanya bentrokan lanjutan. Polisi sudah menyita sejumlah barang bukti. Di antaranya dua buah anak panah yang digunakan dalam aksi penyerangan.
HANS ARNOLD