TEMPO.CO, Jakarta - Dua puluh jenazah yang ditemukan hangus terbakar di dalam kapal Zahro Express masih sulit diidentifikasi karena terbakar 100 persen. "Masih ada kendala karena kondisi jenazah sangat memprihatinkan," kata Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Djati Brigadir Jenderal Didi Agus Mintadi, saat ditemui di RS Polri, Senin, 2 Januari 2017.
Bahkan dari identifikasi sementara, ujar Didi, masih ada satu jenazah yang tidak diketahui jenis kelaminnya. Beberapa langkah identifikasi standar Interpol, yakni identifikasi sidik jari, sidik gigi, dan DNA, tak bisa dilakukan seluruhnya dalam kasus ini. "Yang dapat kami lakukan adalah sidik gigi dengan DNA."
Didi meminta keluarga korban yang merasa kehilangan, agar datang ke Rumah Sakit Polri Kramat Djati untuk memberikan sampel DNA, atau catatan gigi kerabatnya yang hilang. Hanya dengan cara ini identitas jenazah bisa terungkap, meski tetap membutuhkan waktu. Pemeriksaan DNA memerlukan waktu beberapa hari.
Dua jenazah yang tak terbakar habis, telah diidentifikasi dan dibawa keluarga masing-masing adalah Jackson, 40 tahun, dan, Eli Aliyah, 43 tahun.
Kapal Zahro Express terbakar di tengah perairan Untung Jawa, Kepulauan Seribu. Penumpang di kapal itu 184 orang. 130 orang korban selamat, sedangkan 23 lain tewas. Sisanya masih dirawat di Rumah Sakit Atmajaya, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Rumah Sakit Polri Kramat Djati, Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk, dan Rumah Sakit Pluit.
EGI ADYATAMA