Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ada Wahana Wisata Di Kompleks Pemrosesan Sampah

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Anak-anak menjajal permainan Flying Fox di Hutan Pinus puncak Malinio, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, 6 Mei 2016. Permainan ini dapat dinikmati wisatawan dengan membayar Rp 25.000 untuk sekali bermain. TEMPO/Iqbal Lubis
Anak-anak menjajal permainan Flying Fox di Hutan Pinus puncak Malinio, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, 6 Mei 2016. Permainan ini dapat dinikmati wisatawan dengan membayar Rp 25.000 untuk sekali bermain. TEMPO/Iqbal Lubis
Iklan

TEMPO.CO, Kendari -Ini kreativitas dari Sulawesi Tenggara. Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara membangun sarana wisata atau hiburan di kawasan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Puuwatu. Bentuknya wahana permainan flying fox, meluncur turun dari ketinggian dengan seutas tali.

Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kendari Tin Farida, di Kendari, Senin, 2 Januari 2017 mengatakan pihaknya membangun dua unit flying fox dengan panjang 200 meter untuk orang dewasa. Satunya lagi panjang lintasan 50 meter untuk anak-anak.

"Pembuatan flying fox satu paket dengan pembuatan gazebo di bagian atas tempat meluncur, dan di bagian bawah tempat mendarat," ujar Tin Farida.

Menurutnya, pembangunan flying fox menghabiskan anggaran sekitar Rp200 juta bersumber APBD 2016.

"Selain berfungsi sebagai pengendali pencemaran, TPA Sampah Puuwatu bisa berfungsi sebagai sarana edukasi dan wisata bagi semua kalangan. Itu menjadi alasan pembangunan flying fox," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemkot Kendari, kata Tin Farida, menyulap salah satu titik di kompleks pembuangan sampah menjadi tempat wisata. Ini untuk mengubah stigma bahwa TPA sampah itu identik dengan kotor, busuk, dan lain sebagainya.

"Kami undang siapa saja yang ingin menyaksikan kawasan TPA sampah Puuwatu. Ini bisa disebut terobosan dan inovasi di bawah bimbingan Wali Kota Kendari," katanya.

Tin mengaku saat ini, TPAS Puuwatu menjadi rujukan pemerintah kabupaten/kota lain di Indonesia, yang ingin mengembangan pengelolaan pembuangan akhir sampah. "Sudah sekitar 60 perwakilan Pemda yang datang studi banding. Terutama cara pengelolaan kawasan sampah di Puuwatu. Bahkan, ada yang datang dari luar negeri," dia menjelaskan.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Teluk Kendari Akan Dikembangkan Seperti Kawasan Wisata Ancol Jakarta

7 Februari 2023

Anjungan Teluk Kendari. ANTARA/La Ode Muh Deden Saputra.
Teluk Kendari Akan Dikembangkan Seperti Kawasan Wisata Ancol Jakarta

Langkah pengembangan Teluk Kendari itu merupakan bagian dari rencana kegiatan strategis mengenai penanganan Teluk Kendari.


Hari Nusantara 2022, Mewujudkan Ekonomi Biru untuk Indonesia Lebih Kuat

13 Desember 2022

Peringatan Hari Nusantara 2022 di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, pada 13 Desember 2022. Dok. Istimewa
Hari Nusantara 2022, Mewujudkan Ekonomi Biru untuk Indonesia Lebih Kuat

Hari Nusantara 2022 bertema "Penguatan Ekonomi Maritim Melalui Kolaborasi Investasi Berkelanjutan untuk Indonesia Bangkit Lebih Kuat" dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebagai ketua pelaksana. Acara ini berlangsung pada 10-14 Desember 2022 di Wakatobi, Sulawesi Tenggara.


Potensi Wisata Bendungan Ladongi yang Diresmikan Jokowi, Bisa Main Perahu Naga

29 Desember 2021

Pemandangan Bendungan Ladongi yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo di Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara, Selasa, 28 Desember 2021. Bendungan itu dibangun untuk mengairi sawah-sawah di beberapa kabupaten. ANTARA FOTO/Jojon
Potensi Wisata Bendungan Ladongi yang Diresmikan Jokowi, Bisa Main Perahu Naga

Bendungan Ladongi berkapasitas 45,9 juta meter kubik dengan luas lahan 222 hektare.


Pesona Pasir Timbul di Buton Tengah yang Raih Penghargaan Destinasi Terpopuler

25 Mei 2021

Wisata Pasir Timbul Bone Labunta di Desa Tanailandu Kecamatan Mawasangka Kabupaten Buton Tengah (Buteng), merupakan salah satu wisata vavorit di daerah itu dan kini masuk juara tiga pada ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) award 2020. (Foto Antara/HO-Dinas Pariwisata Buton Tengah)
Pesona Pasir Timbul di Buton Tengah yang Raih Penghargaan Destinasi Terpopuler

Wisata pasir timbul itu merupakan semacam daratan yang timbul di tengah laut.


50 Homestay Dibangun di Pulau Labengki Sulawesi Tenggara

25 April 2018

Homestay Balkondes binaan PT TWC di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. (Foto: ANTARA/Anis Efizuddin)
50 Homestay Dibangun di Pulau Labengki Sulawesi Tenggara

Pemerintah Kabupaten Konawe Utara bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia membangun 50 homestay di Pulau Labengki.


Dengan Aplikasi Marina Buddies, Turis Diajak Merawat Wakatobi

12 April 2017

Seorang penyelam menikmatik terumbu karang bawah laut di salah satu spot Wakatobi Dive Trip, Wakatobi, Sulawesi Tenggara, 7 Agustus 2015. Di dasar laut Wakatobi ditemukan lebih dari 112 jenis karang dari 13 famili, dan 93 jenis ikan laut. TEMPO/Iqbal Lubis
Dengan Aplikasi Marina Buddies, Turis Diajak Merawat Wakatobi

WWF-Indonesia mengajak pelaku sektor pariwisata turut aktif mengawasi wilayah konservasi perairan Wakatobi dengan aplikasi Marine Buddies.


Dengan Pancing Kedo-Kedo, Suku Bajo Menjaga Kelestarian Laut

11 April 2017

Seorang warga menggunakan perahu Jollloro di Pualu Jinato, Kawasan Taman Nasional Taka Bonerate, Selayar, Sulsel, 27 Oktober 2014. Penduduk di daerah tersebut dari tiga kelompok etnik yaitu suku Bajo, Bugis dan Buton. TEMPO/Iqbal Lubis
Dengan Pancing Kedo-Kedo, Suku Bajo Menjaga Kelestarian Laut

Nelayan Suku Bajo di Desa Mola, Kecamatan Wangi-wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, tetap menggunakan kedo-kedo.


Prancis akan Bangun Akuarium Raksasa di Teluk Kendari

31 Maret 2017

Petugas kebersihan membersihkan kaca akuarium raksasa di Sea world Ancol, Jakarta, 1 Oktober 2014. Sea world terpaksa tutup karena masih terjadi sengketa kontrak perjanjian antara PT Pembangunan Jaya Ancol dan PT Sea World Indonesia. Tempo/M IQBAL ICHSAN
Prancis akan Bangun Akuarium Raksasa di Teluk Kendari

Prancis melalui Pemerintah Kota La Rochelle membantu pemerintah Kota Kendari membangun akuarium raksasa di kawasan Teluk Kendari.


Dibuka, Feri Rute Baru di Wakatobi  

27 Februari 2017

Kapal Menami milikThe Nature Conservancy dan World Wildlife Fund  membuang sauh dekat pulau Hoga, Wakatobi, Sulawesi Tenggara, (12/4). TEMPO/Rully Kesuma
Dibuka, Feri Rute Baru di Wakatobi  

Kementerian Perhubungan berencana membuka rute baru kapal feri lintas Wanci-Kaledupa-Tomia-Binongko, Kabupaten Wakatobi.


Tim Kesenian Wakatobi Meriahkan Festival Budaya Jeju Korsel  

25 Mei 2016

Tradisi ini menjadi ajang mencari jodoh pemuda-pemudi di Wakatobi. TEMPO/ Nita Dian
Tim Kesenian Wakatobi Meriahkan Festival Budaya Jeju Korsel  

Tim kesenian dan kebudayaan Kabupaten Wakatobi diundang Pemerintah Provinsi Jeju untuk memeriahkan Festival Budaya Jeju pada November 2016.