TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) akan kembali turun ke lokasi terbakarnya kapal Zahro Express di perairan Muara Angke. Hal ini dilakukan untuk memastikan korban yang mungkin belum ditemukan.
"Tim sedang menyisir lokasi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta Denny Wahyu, Senin, 2 Januari 2017. Pencarian dilakukan dengan melibatkan sejumlah unsur, dari tim SAR hingga kepolisian.
Informasi terakhir yang diterima BPBD, ada 17 orang yang diduga masih hilang. Selain itu, terdapat 20 jenazah di Rumah Sakit Polri Kramat Jati yang belum teridentifikasi. "Tim turun untuk memastikan hal tersebut," kata Denny. Sebab, menurut dia, ada kemungkinan orang yang hilang tersebut termasuk dalam jenazah yang belum teridentifikasi.
Total ada 23 korban meninggal dalam insiden ini. Tiga jenazah sudah diidentifikasi. Sedangkan sisanya masih dalam proses identifikasi. Petugas kesulitan karena sebagian besar jenazah dalam kondisi hangus.
Kapal yang sedang menuju Pulau Tidung itu diketahui mengangkut sekitar 184 penumpang, termasuk enam anak buah kapal. Kapal terbakar dalam perjalanan setelah kurang-lebih 15 menit berlayar dari Pelabuhan Muara Angke sekitar pukul 08.00.
Saat ini, kapal Zahro Express yang terbakar pada Ahad pagi, 1 Januari 2017, itu sudah merapat di pelabuhan. Kepolisian dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi akan menyelidiki penyebab terbakarnya kapal. Sejauh ini diduga kebakaran terjadi karena korsleting listrik di ruang mesin.
NINIS CHAIRUNNISA