TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan duka-cita pada korban terbakarnya Kapal Motor Zahro Express. Dia berharap korban hilang dalam musibah di perairan Teluk Jakarta itu segera ditemukan.
"Turut berduka cita atas musibah KM. Zahro Ekspress," tulis Kalla di akun Twitternya, Senin pagi, 2 Januari 2017. "Semoga yg wafat diberi tempat terbaik disisi-Nya & yg msh dlm pencarian segera ditemukan," Kalla melanjutkan.
Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta melaporkan, hingga Minggu pukul 14.35 WIB, korban meninggal terbakarnya kapal Zahro Express adalah 23 orang. Adapun korban luka-luka sebanyak 17 orang, penumpang hilang 17 orang, dan yang selamat 194 orang.
KM Zahro Express terbakar Minggu, 1 Januari 2017, sekitar pukul 08.50 WIB. Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Kaliadem, Muara Angke, untuk menuju ke Pulau Tidung. Sekitar 20 menit sejak mulai berangkat, kapal terbakar di tengah periaran. Dugaan awal penyebab terbakarnya kapal berasal dari korsleting listrik di ruang mesin.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, A. Tonny Budiono, mengatakan laporan dari saksi mata menyebutkan bahwa terjadi percikan api di bagian mesin. Percikan api tersebut cepat memesar karena lokasinya dekat dengan tangki bahan bakar. Tonny menambahkan, kadang-kadang pengecekan tidak detil bagian mana yang ada rembesan bahan bakar.
"Kalau terjadi rembesan otomatis akan terjadi tetesan bahan bakar dan itu bisa menyebabkan kobaran api. Nanti Komite Nasional Keselamatan Transportasi akan meneliti percikan api dari rembesan atau apa," kata pada Minggu malam, di kantornya.
Tonny juga mengatakan soal kelayakan kapal yang pengecekan terakhir tercatat pada 22 Desember 2016. Namun, apakah pengecekan ini menyangkut keseluruhan kondisi kapal atau sebagian, belum diketahui. "Nanti akan kami cek.”
AMIRULLAH | AVIT HIDAYAT | REZKI ALVIONITASARI