TEMPO.CO, Kediri - Setelah penangkapan empat tenaga kerja asal Cina yang menjual telepon seluler, Kantor Imigrasi Kediri akan membekali pegawainya dengan kemampuan Bahasa Mandarin. Hal ini untuk memudahkan penyidikan saat menjumpai keberadaan tenaga asal Cina yang rata-rata tak bisa berbahasa Inggris.
“Sepertinya ke depan akan banyak tenaga Cina yang datang,” kata Kelik Ardiansah, staf Kantor Imigrasi Kediri yang berencana belajar bahasa Mandarin.
Kantor Imigrasi Kelas III Kediri menahan empat dari lima tenaga kerja asal Cina yang berjualan telepon seluler. Keberadaan para tenaga kerja Cina ini diketahui sudah sejak tiga bulan lalu.
Baca juga:
Jualan HP di Kediri, 4 Buruh Cina Ditahan
Para tenaga kerja Cina itu kerap berkeliling ke sejumlah gerai untuk menawarkan telepon seluler. Uniknya, dalam melakukan negosiasi tak satupun dari mereka yang memiliki kemampuan bahasa Indonesia. Untuk berkomunikasi dengan pemilik gerai, mereka membawa seorang penerjemah yang hingga kini juga sedang dilacak oleh penyidik Imigrasi.
Para tenaga asing ini diketahui menginap di sebuah rumah kontrakan di perumahan elite Kelurahan Balowerti, Kota Kediri. Di perumahan ini petugas mendapati rumah tersebut dijadikan gudang distributor barang telepon seluler.
Terbongkarnya keberadaan para tenaga kerja asing ini berawal dari beredarnya video berisi rekaman seorang warga asing saat menawarkan telepon seluler di sebuah gerai. Saat berbicara dalam bahasa Mandarin, pemilik gerai diam-diam merekamnya. Dari video ini pula penyidik Imigrasi Kediri melakukan pelacakan dan penangkapan.
Penyidik Kantor Imigrasi Kediri Prio Widjanarko mengatakan hingga kini penyidikan kepada para tenaga asing ini terus dilakukan. Selain memeriksa seluruh dokumen yang mereka simpan di rumah kontrakan, penyidik Imigrasi juga akan memeriksa pemilik counter telepon seluler yang menjadi sasaran kedatangan pekerja asing ini. Sebab berdasarkan pemeriksaan, mereka bekerja di sebuah perusahaan telepon seluler yang menawarkan barang ke sejumlah gerai di Kediri.
HARI TRI WASONO