TEMPO.CO, Bandung - Pemerintah Kota Bandung merelokasi sejumlah pedagang kaki lima yang biasa mangkal di trotoar di Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, ke pasar tradisional Kosambi. Trotoar di jalan tersebut kini dilapisi batu granit.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan masuknya PKL dari Jalan Ahmad Yani membuat komoditi pasar Kosambi menjadi semakin beragam. "Sekarang sudah bersih, sudah aman dan pasarnya tidak hanya jualan sembako, jadi ada jualan pakaian, minuman, dibikin kreatif, ada barang seni juga ada," kata Ridwan Kamil, Sabtu, 31 Desember 2016.
Ridwan Kamil menjelaskan, proses negosiasi antara Pemkot Bandung dan PKL berjalan cukup alot. "Prosesnya sekitar empat bulan," jelasnya.
Direktur Utama PD Pasar Bermartabat Ervan Maksum, mengatakan sudah ada puluhan pedang yang terdaftar. "Sudah ada 60 pedagang terdaftar resmi," kata Ervan Maksum setelah melakukan relokasi, Sabtu, 31 Desember 2016.
Ridwan Kamil menambahkan, setiap proses relokasi PKL akan didahului dengan penyediaan lahan berjualan. Menurut dia, beberapa daerah lain akan segera dibersihkan dari PKL, salah satunya adalah Cicadas.
"Kendalanya tidak ada. Komitmen Pemkot itu kalau menertibkan dicari relokasi dulu. Cicadas juga daerah relokasinya sedang menunggu perkara hukum, jadi kami menunggu keputusan finalnya," tuturnya.
Agar para PKL tidak lagi menutupi trotoar Jalan Ahmad Yani yang baru, Ridwan Kamil memerintahkan Satpol PP untuk menerjunkan tim patroli. "Nanti saya titip ke PD Pasar Bermartabat punya satpam tambahan yang menjaga Kosambi dan Jalan Ahmad Yani. Jadi enggak mengandalkan ke Satpol PP saja," kata dia.
PUTRA PRIMA PERDANA
Baca juga:
Kasus Pilot Citilink Mabuk, Menteri Budi: Kami Minta Maaf
Pemerintah Targetkan Investasi Infrastruktur 2019 Rp 4.000 T