Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kerusakan Lingkungan Penyebab Banjir di Bima

Editor

Agung Sedayu

image-gnews
Suasana banjir bandang di Bima, Nusa Tenggara Barat, 22 Desember 2016. Tempo/Akhyar M. Nur
Suasana banjir bandang di Bima, Nusa Tenggara Barat, 22 Desember 2016. Tempo/Akhyar M. Nur
Iklan

TEMPO.CO, Mataram – Rusaknya ekosistem di Daerah Aliran Sungai (DAS) Sari yang hulunya berada di Kecamatan Wawo Kabupaten Bima menjadi penyebab bencana banjir yang melanda Bima pekan lalu.

Kerusakan itu tanah tidak bisa meresap dan menahan curah hujan yang tinggi. Akibatnya, lima kabupaten terendam banjir. Hal itu diperparah lagi, dengan kondisi topografi daerah banjir berada pada lembah yang dikelilingi gunung.

Dari lahan DAS Sari seluas 25.838 hektar, 24,8 persen atau 6.403 hektar dalam keadaan kritis. Luas vegetasinya hektarnya 23,3 persen.

Baca juga: Sambil Natalan, Sopir Pembunuhan Pulomas Sembunyikan Bukti

‘’DAS Sari ini merupakan daerah aliran sungai yang dipulihkan,’’ kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Pengelolaan Daerah Alirasn Sungai Hutan Lindung (BP DAS HL) Dodokan Moyo Sari Yanuarta Aditya Putra.

Ia menjelaskan penyebab banjir tersebut sewaktu hadir bersama Kepala Dinas Kehutanan Nusa Tenggara Barat Husnanidiaty Nurdin, Jumat, 30 Desember 2016. "Butuh waktu lama untuk memulihkan kondisi kritisnya.’’

Rencananya, pada 2017 akan dilakukan perbaikan DAS Sari yang merupakan bagian dari 100 hektare daerah sangat kritis dan kritis yang harus dibenahi. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurutnya, bila dilakukan penanaman kembali berjarak empat meter kali empat meter maka dibutuhkan 600 batang setiap hektarnya. Namun, jika ditanami pohon Jabon memerlukan waktu tumbuh sekitar tujuh tahun. Itu pun baru  setinggi lima meter. Seandainya ditanami pohon jati memerlukan waktu lebih lama lagi, sekitar 20 tahun.

Kepala Dinas Kehutanan Nusa Tenggara Barat Husnanidiaty Nurdin mengemukakan luas lahan kritis se NTB mencapai 578.645,97 hektare. Luas lahan kritis di dalam kawasan hutan seluas 141.375,54 hektare atau sekitar 13,19 persen dari luas kawasan hutan di NTB. ‘’Data ini merupakan data citra satelit tahun 2013 dan akan diperbarui pada Tahun 2017,’’ ujar Husnanidiaty Nurdin.

Lahan kritis terluas berada di:
1: Kabupaten Bima yaitu seluas 161.256,53 hektare,
2. Sumbawa (148.655,09 hektare),
3. Lombok Tengah (65.620 hektare),
4. Lombok Timur (47.423,33 hektare),
5. Lombok Utara (44.364,02 hektare),
6. Dompu (36.793,06 hektare),
7. Sumbawa Barat (34.061,61 hektare),
8. Lombok Barat (32.865,45 hektare),
9. Kota Bima (6.643,71 hektare),
10. Kota Mataram (963,17 hektare).

Lahan kritis di dalam kawasan hutan seluas 141.375,54 Hektar yang secara berturut-turut berada di:
1. Bima (57.599,56 hektare),
2. Sumbawa (37.848,71 hektare),
3. Sumbawa Barat (12.393,64 hektare),
4. Lombok Timur (9.460,20 hektare),
5. Lombok Utara (8.219 hektare),
6. Dompu (6.822 hektare),
7. Lombok Barat (6.740 hektare),
8. Lombok Tengah (1.262,34 hektare),
9. Kota Bima (1.028,82 hektare),
10. Kota Mataram tidak ada lahan kritis di dalam kawasan hutan.

SUPRIYANTHO KHAFID

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kondisi Terkini Banjir Demak, Sudah Tidak Ada Warga yang Mengungsi

7 jam lalu

Pengungsi korban banjir bersiap meninggalkan posko pengungsian di gedung DPRD, Kudus, Jawa Tengah, Selasa 26 Maret 2024. Sebanyak 3.756 jiwa pengungsi korban banjir Demak yang mengungsi ke Kabupaten Kudus mulai dipulangkan ke daerah asal secara bertahap, karena banjir sejak (13/3/2024) yang merendam 126 desa di 13 kecamatan yang mengakibatkan 131.703 jiwa terdampak dan13.027 jiwa diantaranya mengungsi tersebut mulai surut. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Kondisi Terkini Banjir Demak, Sudah Tidak Ada Warga yang Mengungsi

Tersisa empat titik banjir di Demak dengan ketinggian 10-20 sentimeter. Pengerahan teknologi modifikasi cuaca belum berani dihentikan.


Tanggul Dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Ditinggikan Antisipasi Banjir Rob

8 jam lalu

Petugas pelabuhan Tanjung Emas Semarang memantau kapal pesiar Silver Whisper berbendera Eropa yang berlabuh di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Kamis, 29 Februari 2024. Budi Purwanto
Tanggul Dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Ditinggikan Antisipasi Banjir Rob

Tanggul atau lining dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Kota Semarang ditinggikan untuk mengantisipasi banjir rob menjelang arus mudik lebaran.


Isu Munculnya Selat Muria Mengemuka, BRIN: Perlu Riset Cuaca Ekstrem dan Penurunan Tanah

1 hari lalu

Peta satelit wilayah sebaran banjir di pantai utara Jawa Tengah pada Maret 2024 dari Google Earth Engine yang dihubungkan dengan muncul kembalinya Selat Muria. Istimewa
Isu Munculnya Selat Muria Mengemuka, BRIN: Perlu Riset Cuaca Ekstrem dan Penurunan Tanah

Selat Muria merupakan selat yang pernah ada, yang memisahkan Pulau Jawa dan Pulau Muria.


Jembatan Little Semanggi di Bandara Soekarno-Hatta Dioperasikan H-5 Lebaran, Polisi: Atasi Kemacetan

1 hari lalu

Jembatan layang Little Semanggi di Bandara Soekarno-Hatta yang akan segera dioperasikan pada H-5 Lebaran 2024. Dok istimewa
Jembatan Little Semanggi di Bandara Soekarno-Hatta Dioperasikan H-5 Lebaran, Polisi: Atasi Kemacetan

Jembatan berbentuk setengah daun semanggi ini dibangun di depan pintu masuk serta menghubungkan dua jalan yang mengelilingi Bandara Soekarno-Hatta.


Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

1 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 24 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.


Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir

2 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 25 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir

Langkah-langkah ini disusun dalam program penanganan banjir yang menjadi bagian dari rencana aksi roadmap untuk penyusunan RPJPD 2025-2045.


Basarnas Temukan 4 Korban Tewas Imbas Banjir dan Longsor di Bandung Barat

2 hari lalu

 Anggota SAR dan relawan mengevakuasi warga yang mengungsi menggunakan perahu karet melewati Jalan Raya Dayeuhkolot saat banjir di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 12 Januari 2024. Hujan lebat di wilayah Bandung Raya membuat semua sungai meluap dan merendam ribuan rumah disejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung, juga menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di beberapa wilayah. TEMPO/Prima mulia
Basarnas Temukan 4 Korban Tewas Imbas Banjir dan Longsor di Bandung Barat

Tim gabungan Basarnas masih mencari enam orang korban yang hilang imbas banjir dan longsor. Proses pencariannya akan dilanjutkan pada pagi ini.


Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

3 hari lalu

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi
Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.


Banjir Demak, Pemerintah Kerahkan 12 Pompa untuk Mengurangi Titik Banjir

3 hari lalu

Seorang kakek digendong anaknya melintasi banjir untuk mengikuti pengajian di Masjid Agung Demak di kawasan alun alun kota, Selasa, 19 Maret 2024. Banjir telah merendam 11 kecamatan di Kabupaten Demak, akibat 6 tanggul sungai jebol tidak kuat menahan derasnya arus sungai. Tempo/ Budi Purwanto
Banjir Demak, Pemerintah Kerahkan 12 Pompa untuk Mengurangi Titik Banjir

Wilayah terdampak banjir berkurang karena curah hujan terus berkurang, serta penempatan pompa di daerah banjir, dan perbaikan tanggul yang jebol.


Lumpuh karena Banjir Berhari-hari , Jalur Pantura Demak-Kudus Sudah Kembali Dibuka

3 hari lalu

Kendaraan bermotor melaju perlahan saat melintasi jalan yang rusak terdampak banjir di jalur utama pantura Demak-Kudus Kilometer 44 di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Minggu, 24 Maret 2024. Bupati Demak Esti'anah telah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Demak mendata seluruh ruas jalan rusak terdampak banjir yang kemudian diprioritaskan untuk perbaikan pada kewenangan wilayah jalan pemerintah pusat, provinsi, dan daerah sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo saat memantau penanganan banjir Demak pada Jumat (22/3). ANTARA FOTO/Aji Styawan
Lumpuh karena Banjir Berhari-hari , Jalur Pantura Demak-Kudus Sudah Kembali Dibuka

Habis banjir lebih dari sepekan terbitlah jalan rusak di Jalur Pantura Demak-Kudus.